Viral! Pengantin Ditipu Vendor, Hari H Jam 5 Subuh Cari Dekor dan Katering Lagi

Pengantin Sofyanti Rhysmawati Putri mengalami penipuan vendor pernikahan di Bandung. Gedung kosong dan fasilitas tidak ada pada hari H.

Viral! Pengantin Ditipu Vendor, Hari H Jam 5 Subuh Cari Dekor dan Katering Lagi
Viral! Pengantin Ditipu Vendor, Hari H Jam 5 Subuh Cari Dekor dan Katering Lagi. Gambar : Kolase Tangkapan Layar Tiktok/@sofyaputt

BaperaNews - Pengalaman pahit seorang pengantin wanita di Bandung menjadi viral setelah ia mengungkapkan penipuan yang dialaminya oleh vendor pernikahan.

Pada hari pernikahannya, yang digelar di Gedung Gupusmu Cikutra, Bandung, Jawa Barat, pengantin bernama Sofyanti Rhysmawati Putri menemukan gedungnya dalam keadaan kosong tanpa dekorasi, alat makan prasmanan, dan fasilitas lainnya. Insiden ini membuatnya terpaksa mencari vendor dekorasi dan katering baru pada pagi hari acara.

Kejadian ini berawal dari unggahan Sofyanti di akun TikTok-nya, @sofyaputt, pada 8 Maret 2020. Dalam video berdurasi 16 detik, ia menunjukkan keadaan gedung yang masih kosong dan belum didekorasi, dengan hanya ada rangkaian besi dan latar belakang pelaminan.

"Hari H pernikahan jam 5 subuh nyari vendor dekor lagi, dekor gedung lagi, nyari MC lagi, nyari sewa alat prasmanan lagiā€¦ Pas kejadian mikir bgt, ini namanya ditipu apa gmn, ternyata bener emg ditipu yaa #vendorwedding," tulis Sofyanti dalam video tersebut.

Unggahan tersebut langsung viral dan mendapatkan perhatian warganet, dengan video tersebut sudah ditonton lebih dari 258 ribu kali. Berbagai komentar dari warganet pun bermunculan, memberikan dukungan dan menyarankan agar pelunasan pembayaran dilakukan setelah acara untuk menghindari kejadian serupa.

Sofyanti menjelaskan bahwa ia membayar lunas untuk jasa vendor pernikahan yang seharusnya mencakup dekorasi, alat prasmanan, dan berbagai fasilitas lainnya. Namun, pada hari pernikahan, semua fasilitas tersebut tidak tersedia.

Baca Juga: Viral! Vendor Ini Tawarkan Cicilan Pernikahan Mulai dari Rp2 Juta Per Bulan

"Bayar lunas cuma dipasang background pelaminan doang. Rugi dong," ujarnya dengan emosi.

Menurut Sofyanti, ia awalnya memilih vendor tersebut karena rekomendasi dari orang lain yang pernah menggunakan jasanya dan hasil dekorasinya dianggap bagus.

"Pemiliknya itu dari Cimahi dan memang spesialis di bidangnya. Saya sudah percaya dan melihat hasil kerjanya di acara sebelumnya," jelasnya.

Namun, pada pagi hari acara pernikahan, Sofyanti mulai panik saat tidak melihat aktivitas dekorasi di gedung. Ia memutuskan untuk memantau proses dekorasi dengan menggunakan jasa ojek online dan menemukan bahwa alat dekorasi ada, tetapi tidak ada tim dekorasi yang bekerja.

"Saat pukul 04.00 WIB, saya segera mencari vendor baru untuk mendekorasi pernikahan di hari yang sama," katanya.

Sofyanti akhirnya menemukan vendor baru yang bersedia mendekorasi gedung pada pukul 05.00 WIB, menjelang acara yang dijadwalkan.

"Jam 08.00 WIB, dekorasi masih berlangsung, dan saya harus menahan tangis melihat situasi tersebut," tuturnya.

Situasi semakin memburuk ketika vendor awal muncul di lokasi acara, menuntut pembayaran tambahan meskipun Sofyanti sudah membayar lunas.

"Mereka mengatakan bahwa saya belum membayar, padahal saya sudah membayar lunas. Ini merupakan pengalaman pahit yang tidak akan saya lupakan," jelasnya.

Sofyanti mengungkapkan harapannya agar kejadian penipuan vendor pernikahan ini dapat menjadi pelajaran bagi orang lain untuk lebih berhati-hati dalam memilih.

"Saya harap orang-orang bisa lebih selektif dalam memilih vendor dan tidak mudah terjebak dalam penipuan. Bayar lunas setelah acara lebih aman," tutupnya.

Baca Juga: BKKBN Sebut Tren Pernikahan Dini Menurun tetapi Hubungan Seksual Meningkat