Siswi SMP di Jambi jadi Korban Bullying, Disundut hingga Disiram Miras
Video bullying siswi SMP di Jambi yang disundut rokok dan dipukul viral. Kasus ini sedang dalam penyelidikan Polresta Jambi.
BaperaNews - Seorang siswi SMP di Kota Jambi mengalami perundungan (bullying). Video yang merekam aksi perundungan ini viral di media sosial. Pada Sabtu (14/9), video berdurasi 42 detik beredar luas, memperlihatkan
seorang siswi SMP disundut rokok, dipukul, dan disiram minuman kemasan oleh sekelompok remaja putri. Dalam video tersebut, terlihat lima remaja putri yang mengenakan pakaian berwarna hitam, di mana korban tampak dijambak dan disekap oleh empat temannya.
Satu remaja terlihat memukul kepala korban, sementara remaja lain menyundutkan rokok ke wajahnya, membuat korban tidak berdaya. Aksi tersebut semakin parah dengan tindakan dua remaja lainnya yang merekam kejadian sambil meledek korban.
Korban, yang diidentifikasi dengan inisial N, berusia 14 tahun dan merupakan siswi SMP swasta di kawasan Jambi Timur. Faradilah, ibu korban, baru mengetahui bahwa anaknya menjadi korban bullying tiga hari setelah kejadian.
“Awalnya dia dak ngaku, dia bilangnya jatuh. Tahunya ada keluarga saya yang dapat video itu, setelah anak saya ngaku baru kami buat Laporan Polisi,” ungkap Faradilah.
Baca Juga: Santri di Sukoharjo Diduga Jadi Korban Bullying hingga Tewas gegara Masalah Rokok
Sebagai orang tua, Faradilah sangat marah dan tidak terima anaknya diperlakukan dengan cara yang kejam.
“Sebagai orang tua dak terima anak aku diperlakukan seperti itu, aku sebagai orang tua dak pernah nyiksa anak kayak gitu," ungkap Faradilah.
Menanggapi laporan tersebut, Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi, memastikan bahwa kasus ini sudah masuk ke Unit PPA Satreskrim Polresta Jambi.
“Iya sudah masuk laporan ke PPA. Sementara masih proses (penyelidikan),” kata Kombes Eko. Ia juga menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan korban pada hari Jumat (20/9).
Eko menambahkan bahwa penyelidikan kasus bullying ini sangat penting, mengingat dampaknya yang dapat menghancurkan psikologis korban.
“Kami akan lakukan pemeriksaan pelapor dan korban,” ujarnya.
Baca Juga: Siswa SMK di Gorontalo Alami Pembullyan hingga Muntah Darah dan Tak Sadarkan Diri