Siswa SMK di Gorontalo Alami Pembullyan hingga Muntah Darah dan Tak Sadarkan Diri
Seorang siswa SMK di Gorontalo dianiaya oleh empat siswa lainnya hingga mengalami muntah darah dan tidak sadarkan diri.
BaperaNews - Polresta Gorontalo Kota melalui Polsek Kota Utara langsung bertindak cepat setelah sebuah video viral memperlihatkan aksi bullying terhadap ARD (14), seorang siswa SMK 1 Gorontalo.
Insiden ini terjadi pada Selasa (10/9), di mana ARD dianiaya oleh empat siswa lainnya hingga mengalami muntah darah dan tidak sadarkan diri.
Kapolsek Kota Utara, Iptu Fredy Yasin, mengungkapkan bahwa keempat siswa yang terlibat dalam video tersebut sudah diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.
"Keempatnya telah kami amankan, dan mereka semua masih berstatus siswa," kata Iptu Fredy, Jumat (13/9).
Saat ini, polisi masih mendalami kasus ini untuk menentukan status hukum para pelaku.
Peristiwa ini bermula saat ARD bersama empat temannya mengonsumsi minuman keras di belakang sekolah. Dalam keadaan mabuk, ARD mengajak keempat temannya untuk berkelahi.
Namun, ajakan tersebut ditolak, sehingga ARD marah dan mulai berteriak. Teriakan ARD menimbulkan kepanikan di antara teman-temannya yang khawatir aksinya diketahui oleh guru atau siswa lain.
Khawatir akan tertangkap, keempat siswa tersebut kemudian melakukan aksi kekerasan terhadap ARD. Mereka menyiram ARD dengan air, menampar, dan menendangnya. Salah satu dari mereka bahkan merekam kejadian tersebut dan menyebarkannya, yang kemudian viral di media sosial.
Iptu Fredy menjelaskan bahwa tindakan ini dilakukan spontan akibat kepanikan mereka yang takut diketahui. "Dalam situasi panik, para pelaku mulai bertindak agresif.
Mereka menendang, menampar, dan menyiram korban dengan air," ujar Fredy.
Akibat kekerasan ini, ARD mengalami cedera serius hingga muntah darah dan tak sadarkan diri.
Baca Juga : Anak Kelas 4 SD Sampai Dilarikan ke IGD Akibat Jadi Korban Bullying, Dipaksa Makan Roti Berduri
Keempat pelaku yang saat ini berstatus sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) masih dalam tahap pemeriksaan di Polsek Kota Utara. Polisi akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status hukum mereka sebagai tersangka.
"Saat ini mereka masih diperiksa sebagai saksi, namun gelar perkara akan dilakukan dalam waktu dekat," jelas Fredy.
Pihak kepolisian juga memastikan bahwa penyelidikan akan terus dilakukan secara menyeluruh, termasuk memeriksa rekaman video dan saksi lainnya yang mungkin mengetahui kejadian tersebut.
Langkah ini penting untuk memastikan keadilan bagi korban dan memberikan hukuman yang sesuai bagi para pelaku.
Kasus bullying di SMK 1 Gorontalo ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, terutama setelah video kekerasan itu tersebar luas di berbagai platform media sosial.
Banyak pihak mengecam tindakan kekerasan tersebut, terlebih lagi karena melibatkan anak-anak sekolah yang masih di bawah umur.
Pihak sekolah SMK 1 Gorontalo juga telah menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk membantu penyelidikan.
Sekolah juga menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap siswanya agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kami sangat prihatin dengan insiden ini dan akan mendukung penuh langkah kepolisian dalam mengusut tuntas kasus ini," ujar perwakilan sekolah.
Kasus bullying seperti yang dialami ARD bukanlah hal yang baru terjadi di lingkungan sekolah di Indonesia. Tindakan kekerasan ini kerap kali terjadi di antara siswa yang seharusnya dilindungi dari segala bentuk kekerasan.
Oleh karena itu, pemerintah dan pihak sekolah diharapkan dapat meningkatkan langkah-langkah pencegahan dan penanganan bullying di sekolah.
Beberapa pakar pendidikan menyarankan agar sekolah memperkuat program edukasi terkait bullying, termasuk memberikan pelatihan kepada guru untuk mengenali tanda-tanda awal kekerasan di lingkungan sekolah.
Selain itu, pengawasan terhadap siswa, terutama di luar jam pelajaran, juga harus diperketat guna menghindari insiden serupa.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak, baik sekolah, orang tua, maupun siswa, tentang pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan sekolah.
"Bullying dapat menimbulkan dampak psikologis yang berat bagi korbannya. Penting bagi kita semua untuk memastikan bahwa sekolah adalah tempat yang aman bagi semua anak," kata salah satu psikolog yang menangani kasus bullying di Gorontalo.
Baca Juga : Viral! Siswa SMP di Gowa Dibully Temannya hingga Terkapar, Ditonton Teman Sekelas