Polisi Bongkar Penimbunan 4 Ton BBM Bersubsidi Di Nagan Raya Aceh
Polisi Nagan Raya, Aceh, berhasil mengamankan pelaku penimbunan 4 ton BBM solar bersubsidi di beberapa lokasi berbeda di Kecamatan Darul Makmur!
BaperaNews - Polisi Nagan Raya, Aceh, berhasil mengamankan 4 ton BBM solar bersubsidi yang diduga ditimbun di beberapa lokasi berbeda di Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.
“Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat tentang adanya aktivitas dugaan penimbunan solar bersubsidi” ujar Kasat Reskrim Polres Nagan Raya, AKP Machfud hari Jumat 15 April 2022.
Sebelumnya pada hari Rabu 13 April 2022, polisi juga menangkap dua orang pelaku penimbun BBM di Darul Makmur, Aceh. Dugaan penimbunan BBM diduga dilakukan oleh empat pelaku yang semuanya kini sudah berhasil ditangkap.
Selain menangkap empat pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa lima unit mobil yang dipakai oleh para tersangka untuk mengangkut BBM,. Kelima kendaraan tersebut ialah Isuzu panther hijau tua, Isuzu Panther Pick Up, Mobil Pick Up, Panther Pick Up, dan Mobil Chervrolet. Ada juga empat drum kosong ukuran 2.000 liter, 51 dirjen kosong ukuran 34 liter, dan 4.000 liter BBM solar.
Baca Juga: Kominfo Akui Tidak Sanggup Batasi Konten Pornografi Lewat VPN
Keempat pelaku dijerat Pasal 55 UU RI No. 2 th 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang ancaman hukumannya 6 tahun atau denda maksimal Rp 60 Milyar. “Kami menghimbau seluruh masyarakat untuk tidak coba-coba menimbun solar bersubsidi, jika ditemukan maka akan kami tindak sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku” tegas Machfud.
Baru-baru ini solar bersubsidi seolah menjadi barang yang langka sehingga terjadi penimbunan, di sejumlah wilayah para pembeli solar yang terutama banyak dari para pekerja sopir truk mengaku harus antri hingga berjam-jam hanya untuk bisa membeli BBM solar bersubsidi, harganya yang lebih murah dari jenis BBM lain seperti Pertamax dan Pertalite membuat solar banyak diminati, namun ada pihak yang memanfaatkan untuk kepentingannya sendiri dengan menimbunnya dan menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Masyarakat saat ini dalam kondisi risau, sejumlah harga kebutuhan bahan pokok, tarif pajak, harga BBM, dan juga harga minyak goreng naik yang tidak diiringi dengan naiknya jumlah upah mereka dimana pada awal tahun 2022 lalu banyak para pekerja dan buruh berdemo untuk bisa mendapat kenaikan upah, para mahasiswa se Indonesia pada 11 April 2022 lalu juga menggelar demo serentak untuk membahas isu tersebut dan menilai pemerintah sering membuat kebijakan tanpa memperhatikan aspirasi rakyat.
Baca Juga: Mengenal Teknologi Face Recognition Di Kasus Pengeroyokan Ade Armando