Pendaki Ilegal Asal Rusia Jatuh Saat Mendaki Gunung Rinjani, Alami Pendarahan di Kepala
Seorang pendaki ilegal asal Rusia terjatuh saat mendaki gunung Rinjani. Simak Selengkapnya di sini!
BaperaNews - Seorang warga negara asing (WNA) asal Rusia mengalami kecelakaan saat melakukan pendakian ilegal di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (4/10).
Pendaki tersebut ditemukan dalam kondisi kritis dengan patah tulang dan pendarahan di kepala setelah terjatuh di jalur pendakian yang terjal.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, menyampaikan dalam keterangan tertulis bahwa WNA Rusia tersebut jatuh saat mendaki secara ilegal menggunakan jalur tikus, yakni jalur tidak resmi untuk menghindari pemeriksaan di Pos 2.
“Hasil observasi saat tim evakuasi melakukan pertolongan pertama, kondisi korban mengalami patah tulang dan ditemukan pendarahan di sekitar kepala,” ujar Yarman, Jumat (4/10).
Pendaki gunung ilegal ini ditemukan di lereng curam Gunung Rinjani, tepatnya di dekat Pos 2 jalur pendakian wisata Sembalun.
Keberadaannya diketahui setelah ia mengalami kecelakaan dan terjebak dalam kondisi yang membahayakan.
Kecelakaan tersebut terjadi di jalur pendakian ilegal yang kerap digunakan oleh pendaki gunung untuk menghindari biaya atau pemeriksaan resmi.
Tim evakuasi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani segera dikerahkan setelah menerima laporan mengenai kecelakaan tersebut.
Tim gabungan yang terdiri dari petugas taman nasional, tenaga medis, dan aparat keamanan bergerak menuju lokasi pada pukul 00.45 Wita dini hari. Mereka tiba di lokasi korban sekitar pukul 03.30 Wita.
Dalam kondisi medan yang sulit, tim segera memberikan pertolongan pertama kepada pendaki asal Rusia tersebut.
Mereka harus menghadapi tantangan medan terjal di area lereng gunung yang tidak mudah diakses. Proses evakuasi yang berlangsung selama lebih dari lima jam akhirnya berhasil membawa korban ke tempat yang lebih aman.
Korban kemudian dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Menurut laporan, pendaki tersebut tiba di pusat kesehatan pada pukul 09.00 Wita.
“Proses evakuasi berlangsung selama lebih dari lima jam dengan tantangan medan yang cukup berat,” tambah Yarman.
Baca Juga : 2 Pendaki Asal Jakarta Jatuh Saat Naik ke Puncak Gunung Rinjani, 1 Hilang Belum Ditemukan!
Gunung Rinjani, yang merupakan salah satu destinasi pendakian favorit di Indonesia, memiliki jalur resmi yang telah diatur oleh pihak pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani.
Jalur ini dilengkapi dengan pos pemeriksaan yang memastikan pendaki telah memenuhi syarat keselamatan dan memiliki izin yang diperlukan.
Namun, sejumlah pendaki memilih jalur tikus untuk menghindari biaya atau prosedur yang harus ditempuh.
Yarman menekankan pentingnya pendaki gunung untuk mematuhi aturan dan jalur resmi demi keselamatan mereka sendiri.
Jalur resmi pendakian dilengkapi dengan berbagai fasilitas keselamatan, termasuk posko evakuasi dan petugas yang siaga di titik-titik strategis.
“Kami selalu mengingatkan kepada pendaki untuk mengikuti jalur resmi demi keamanan bersama. Menggunakan jalur ilegal sangat berbahaya dan tidak disarankan,” jelas Yarman.
Gunung Rinjani yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia, dengan ketinggian mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini menjadi tujuan populer bagi para pendaki gunung dari dalam maupun luar negeri. Namun, medan pendakiannya yang cukup menantang sering kali menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pendaki yang kurang berpengalaman atau tidak mengikuti aturan keselamatan.
Jalur pendakian resmi yang disediakan oleh pengelola Taman Nasional telah dirancang untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
Selain itu, pengelola juga menyediakan pemandu lokal yang berpengalaman untuk membantu pendaki melewati medan yang sulit. Namun, kecelakaan masih sering terjadi, terutama di kalangan pendaki yang menggunakan jalur ilegal atau tidak dilengkapi dengan peralatan yang sesuai.
Setelah dievakuasi dari lereng Gunung Rinjani, pendaki asal Rusia tersebut langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dengan kondisi patah tulang dan pendarahan di kepala, korban memerlukan perawatan intensif untuk memulihkan cederanya.
Baca Juga : Viral Pendaki Temukan Kerangka Manusia Berlumut di Gunung Sumbing Wonosobo