Pembunuhan 4 Muslim Di AS Buat Biden Sedih Dan Marah
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam pembunuhan 4 muslim yang terjadi di New Mexico.
BaperaNews - Empat pria muslim di New Mexico, Amerika Serikat dibunuh. Presiden Joe Biden mengecam pembunuhan tersebut dan meminta polisi setempat melakukan penyelidikan lanjutan terkait kemungkinan kejahatan rasial.
“Saya marah dan sedih dengan pembunuhan mengerikan empat pria muslim di Albuquerque” ujar Joe Biden di Twitter (7/8).
“Kami menunggu penyelidikan penuh, doa saya bersama keluarga korban, dan pemerintah mendukung komunitas Muslim. Serangan kebencian ini tidak memiliki tempat di Amerika” tegasnya.
Polisi di Albuquerquer, kota terbesar di Nex Mexico mengatakan pada Sabtu (6/8) bahwa mereka sedang menyelidiki kasus pembunuhan tersebut, ada seorang pelaku yang mereka curigai sejak tahun lalu.
“Penyelidik percaya pembunuhan pada Jumat (5/8) mungkin terkait tiga pembunuhan baru-baru ini terhadap pria muslim juga dari Asia Selatan” ujar polisi.
Keempat pria korban pembunuhan tersebut ditemukan jasadnya pada waktu yang berbeda yaitu :
- Muhammad Afzaal Hussain asal Pakistan 27 tahun, ditembak di luar kompleks apartemennya, ditemukan pada 1 Agustus 2022.
- Aftab Hussein berumur 41 tahun juga dibunuh dengan luka tembak, ditemukan pada 26 Juli 2022.
- Pria muslim usia 20 an dari Asia Selatan ditemukan pada Jumat malam (5/8) belum disampaikan identitasnya.
- Mohammad Ahmaidi usia 62 tahun dari Afghanistan terbunuh lebih dulu pada 7 November 2021 di sebuah tempat parkir supermarket.
Gubernur New Mexico Michelle Lujan juga menyatakan kemarahan atas pembunuhan 4 pria muslim yang berbeda waktunya tersebut, ia menyebut kasus ini tidak bisa ditoleransi sepenuhnya.
Michelle Lujan telah mengirim petugas polisi tambahan dari Negara bagian lain untuk membantu penyelidikan.
“Kami akan terus melakukan segalanya yang kami bisa untuk mendukung komunitas muslim di Albuquerque dan New Mexico lebih besar” terangnya.
Dewan Muslim Amerika yang merupakan kelompok hak-hak sipil muslim terbesar di AS telah menawarkan hadiah senilai USD 10.000 kepada siapa saja yang memberi informasi terkait pembunuhan tersebut baik itu mengarah pada aksi atau pelakunya.
Polisi kemudian menggambarkan peristiwa ini ialah sebuah pembunuhan yang ditargetkan, diduga pria muslim menjadi sasaran karena agama dan ras mereka.
“Pembunuhan yang ditargetkan kepada penduduk muslim sangat membuat marah” ujarnya.
Baca Juga. : Konflik Palestina-Israel Belum Berakhir, Kini Kembali Memanas