Inggris Buat Aturan Baru, Larang Mahasiswa Asing Bawa Keluarga
Inggris mengeluarkan baru untuk mahasiswa asing yakni dilarang membawa keluarga mereka selama menempuh studi di negara tersebut.
BaperaNews - Sejak Senin (1/1/), Inggris memberlakukan larangan bagi mahasiswa asing untuk membawa keluarga mereka selama menempuh studi di negara tersebut.
Aturan ini berdampak pada setiap mahasiswa asing yang tidak diizinkan lagi memperoleh visa bagi pasangan dan kerabat mereka.
Meskipun aturan ini memiliki beberapa pengecualian, terutama untuk mahasiswa asing yang mengambil program Pascasarjana penelitian atau program dengan beasiswa yang didanai pemerintah.
Menteri Dalam Negeri Inggris, James Cleverly, menjelaskan bahwa penerapan aturan ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mengakhiri praktik yang dianggap tidak masuk akal, yakni pelajar luar negeri membawa anggota keluarga mereka ke Inggris.
Alasan utama dibalik larangan mahasiswa asing ini adalah untuk mengurangi angka migrasi legal di Inggris, yang telah mencapai angka tinggi, yaitu 672.000 orang.
Pemerintah Inggris memperkirakan bahwa sekitar 140.000 orang yang tiba setiap tahunnya akan berkurang sebagai dampak dari penerapan aturan ini.
Direktur lembaga Higher Education Policy Institute (HEPI), Nick Hillman, mengingatkan bahwa larangan membawa keluarga bagi mahasiswa asing dapat berdampak pada universitas yang bergantung pada pendapatan dari biaya yang dibayarkan oleh mahasiswa internasional.
Baca Juga : Taylor Swift Akan Jadi Mata Kuliah di Harvard University
Hillman menyatakan, "Sebagai sebuah negara, kita berisiko memotong hidung kita sendiri. Mahasiswa internasional menguntungkan Inggris, mereka sangat penting untuk mempertahankan sektor universitas kelas dunia kami karena biaya mereka mensubsidi pengajaran mahasiswa dalam negeri dan juga membantu mendanai penelitian di Inggris."
Menteri Imigrasi Tom Pursglove menyatakan bahwa mahasiswa yang membawa keluarga mereka ke Inggris telah berkontribusi pada tingkat migrasi yang dianggap tidak berkelanjutan.
Pada November 2023, anggota parlemen dari Partai Tory menuntut tindakan baru dari Perdana Menteri Rishi Sunak untuk memangkas imigrasi.
Sebagai tanggapan, Menteri Dalam Negeri Inggris James Cleverly menetapkan serangkaian pembatasan baru, termasuk menaikkan ambang batas gaji bagi warga Inggris yang membawa pasangan asing ke Inggris.
Namun, kebijakan ini mendapat kritik karena dikhawatirkan dapat memecah belah keluarga. Meskipun ada perubahan pada ambang batas gaji, Cleverly menegaskan bahwa perubahan pada visa pelajar akan tetap memungkinkan kampus menarik mahasiswa terbaik dan memangkas angka migrasi legal di negara tersebut.
Baca Juga : Bahasa Indonesia Akan Jadi Materi Kursus di Universitas Harvard