Ngaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Kiai di Ponorogo Tipu Warga Tukar Perhiasan Jadi Rokok

Seorang pria yang mengaku sebagai kiai di Ponorogo menipu warga dengan membawa kabur uang dan perhiasan senilai Rp14 juta.

Ngaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Kiai di Ponorogo Tipu Warga Tukar Perhiasan Jadi Rokok
Ngaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Kiai di Ponorogo Tipu Warga Tukar Perhiasan Jadi Rokok. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Seorang pria yang mengaku sebagai kiai bernama Gus Wahid telah menipu warga Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pria tersebut berpura-pura bisa menyembuhkan penyakit kronis, namun ternyata hanya bermaksud menipu warga dengan membawa kabur uang dan perhiasan mereka.

Dari laporan yang diterima, dua warga menjadi korban penipuan ini, dengan total kerugian mencapai Rp14 juta.

“Total kerugian Rp14 juta dari dua orang itu. Ada uang tunai yang ditukar dengan uang mainan, dan perhiasan ditukar dengan rokok,” kata Kapolsek Slahung, AKP Pitoyo, Jumat (11/10).

Menurut keterangan dari para korban, pelaku datang ke Desa Tugurejo dan memperkenalkan diri sebagai Gus Wahid. Dalam aksinya, pelaku berceramah dan mengaku bisa menyembuhkan orang yang menderita penyakit parah.

"Dua korban ini mengatakan bahwa bapaknya sakit parah sehingga tidak bisa ke masjid. Pelaku lalu menawarkan untuk datang ke rumah korban," ujar AKP Pitoyo.

Setibanya di rumah korban, pelaku meyakinkan bahwa bapak korban bisa sembuh asalkan uang dan perhiasan milik korban dibersihkan terlebih dahulu. Pelaku meminta uang dan perhiasan tersebut dibungkus menggunakan kain berwarna hijau yang bertuliskan kaligrafi Arab.

Baca Juga: Anak yang Bunuh Ibu Kandung Mengalami Depresi Usai Ayahnya Dibunuh Gegara Dituduh Dukun Santet

"Uang dan perhiasan tersebut dibungkus kain hijau lalu diminta untuk disimpan di lemari. Para korban percaya saja dan tidak mencurigai niat buruk pelaku," jelas AKP Pitoyo.

Setelah beberapa hari, pelaku tetap datang ke rumah korban. Namun, pada pertemuan ketiga, pelaku tidak kunjung datang seperti biasanya, sehingga menimbulkan kecurigaan dari para korban.

"Korban yang sudah menunggu lama akhirnya membuka bungkusan hijau tersebut. Ternyata, uangnya telah berganti dengan uang mainan dan perhiasannya berubah menjadi rokok," tambah Kapolsek.

Sebelumnya, polisi menerima informasi terkait dugaan penipuan ini dari sejumlah warga, meskipun belum ada laporan resmi yang diajukan oleh para korban.

"Kami masih belum menerima laporan dari korban, namun kami sudah turun ke lokasi untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut dari masyarakat terkait kasus ini," kata AKP Pitoyo. 

Lebih lanjut, pihak kepolisian terus mendalami kasus penipuan yang berkedok pengobatan tersebut. Menurut AKP Pitoyo, meskipun korban tidak melaporkan kejadian ini secara resmi, pihak kepolisian tetap mengambil inisiatif untuk menyelidiki lebih lanjut.

“Korban tidak mau melapor, tetapi kami tetap turun ke lapangan dan meminta keterangan dari warga. Kasus ini masih kami dalami,” katanya.

Dalam kasus di Ponorogo ini, Gus Wahid berhasil meyakinkan korban dengan dalih bahwa perhiasan dan uang harus dibersihkan agar kesembuhan bisa tercapai.

Namun, setelah beberapa hari, korban akhirnya menyadari bahwa mereka telah ditipu ketika membuka bungkusan yang berisi uang dan perhiasan, yang telah diganti dengan barang-barang palsu seperti uang mainan dan rokok.

Kasus kiai tipu warga ini kembali mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap orang yang menawarkan pengobatan dengan cara-cara yang tidak masuk akal. Pihak kepolisian juga mengimbau warga agar segera melaporkan kejadian serupa apabila mengalami hal yang mencurigakan.

Kapolsek Slahung, AKP Pitoyo, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengumpulkan informasi dari masyarakat terkait kasus ini dan menindak tegas pelaku penipuan yang meresahkan warga.

"Kami harap masyarakat lebih waspada dan tidak mudah percaya dengan orang yang menawarkan pengobatan tanpa dasar yang jelas," tutupnya.

Baca Juga: Usai Dituduh Dukun Santet, Warga di Bima Tewas Dianiaya