Mahasiswa UNDIP Fakultas Kesmas Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Diabetes dalam Kegiatan KKN di Boyolali
Program bertajuk "Pemberdayaan Masyarakat terkait Pencegahan dan Penanggulangan Diabetes Melitus" ini bertujuan untuk membantu penderita diabetes dan keluarganya dalam mengelola penyakit tersebut.
BaperaNews – Jessyca Kwon Soon Young, mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat, Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Program bertajuk "Pemberdayaan Masyarakat terkait Pencegahan dan Penanggulangan Diabetes Melitus" ini bertujuan untuk membantu penderita diabetes dan keluarganya dalam mengelola penyakit tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Klewor pada tanggal 27 Juli 2024, pukul 08.00 WIB. Dalam program ini, Jessyca memberikan edukasi dan pelatihan kepada penderita diabetes yang tergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) yang diinisiasi oleh Puskesmas Kemusu.
Program ini dilatarbelakangi oleh salah satu fokus utama Puskesmas Kemusu di Desa Klewor, yaitu penanganan penyakit tidak menular, khususnya diabetes. Program PROLANIS yang diadakan oleh Puskesmas Kemusu telah memberikan dukungan obat-obatan kepada para penderita diabetes. Namun, saat ini tidak memiliki pengawas minum obat diabetes bagi orang tua yang menderita penyakit tersebut.
Program ini bertujuan untuk memberdayakan penderita diabetes dan keluarganya dengan memberikan edukasi tentang pencegahan dan penanggulangan diabetes. Dengan adanya pengawasan dan pemahaman yang lebih baik, diharapkan kualitas hidup penderita diabetes di Desa Klewor dapat meningkat. Peserta kegiatan ini adalah anggota PROLANIS dan keluarga mereka. Partisipasi keluarga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan diabetes di rumah.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh perwakilan Puskesmas Kemusu yang menjelaskan pentingnya kegiatan ini. Kemudian, acara diambil alih oleh Jessyca selaku pemateri dan memaparkan materi mengenai penyebab diabetes melitus, bagaimana pola makan yang sehat dengan ISI PIRINGKU dari Kementerian Kesehatan RI, pentingnya aktivitas fisik, kepatuhan terhadap pengobatan, dan peran dukungan keluarga dalam pengelolaan penyakit diabetes melitus.
Mahasiswa UNDIP Fakultas Kesmas Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Diabetes dalam Kegiatan KKN di Boyolali. Gambar: Dok. Istimewa
Mahasiswa UNDIP Fakultas Kesmas Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Diabetes dalam Kegiatan KKN di Boyolali. Gambar: Dok. Istimewa
Ibu Kiss selaku salah satu peserta pemberdayaan diabetes melitus memberikan kesan yang positif pada acara ini. “Penyuluhan dari mahasiswi KKN Undip tentang diabetes melitus sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena sekarang ini banyak yg terkena diabetes, dengan penyuluhan tersebut masyarakat khususnya masyarakat desa klewor mengetahui bahaya penyakit tersebut dan mengetahui cara pencegahan dan tahu bagaimana pola hidup sehat. Semoga lebih giat lagi dalam memberi pengertian kepada masyarakat dalam pencegahan dan penanganan penyakit diabetes melitus.” Ucap Ibu Kiss
Pada akhir materi, peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya seputar diabetes, sehingga sesi ini menjadi interaktif dan bermanfaat. Selain itu, Jessyca juga memberikan pesan kepada keluarga dan penderita diabetes itu sendiri untuk saling mengingatkan meminum obat.
Acara ini pun ditutup dengan pemberian brosur yang berisi cara pengelolaan diabetes melitus dan kalender minum obat. Kalender itu nantinya dapat dilingkari atau dicoret apabila penderita diabetes telah meminum obat pada hari tersebut.
Melalui kegiatan ini, Jessyca berupaya untuk mengisi kekosongan tersebut dengan memberikan edukasi dan pelatihan kepada penderita diabetes PROLANIS dan keluarganya. Diharapkan, dengan adanya pengawasan yang lebih baik dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya minum obat secara teratur, kualitas hidup penderita diabetes di Desa Klewor dapat meningkat.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen dan peran aktif mahasiswa dalam mendukung kesehatan masyarakat dan memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan dan layanan kesehatan lokal.
Penulis: Jessyca Kwon Soon Young
Baca Juga: WHO Beri Peringatan Obat Diabetes Palsu yang Sudah Ada Sejak 2022