Kementerian Pendidikan-Kebudayaan Dipecah dalam Kabinet Merah Putih

Pemerintahan Prabowo Subianto memecah Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian untuk meningkatkan efisiensi di sektor pendidikan dan kebudayaan.

Kementerian Pendidikan-Kebudayaan Dipecah dalam Kabinet Merah Putih
Kementerian Pendidikan-Kebudayaan Dipecah dalam Kabinet Merah Putih. Gambar : Dok. Eva/detikcom

BaperaNews - Pada era pemerintahan Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengalami restrukturisasi besar-besaran.

Kementerian yang sebelumnya dipimpin oleh Nadiem Makarim itu dipecah menjadi tiga kementerian terpisah, yang menjadi salah satu kebijakan signifikan dalam pemerintahan baru yang diresmikan pada Oktober 2024.

Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (2020–2024), mengonfirmasi pembagian ini pada (18/10).

Ia menyatakan kementeriannya akan dibagi menjadi tiga lembaga baru, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti), serta Kementerian Kebudayaan. 

Langkah tersebut diambil untuk meningkatkan fokus dan efisiensi dalam menangani berbagai aspek pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Alasan Pemecahan Kemendikbudristek

Keputusan ini didasarkan pada upaya pemerintah untuk memberikan perhatian lebih spesifik pada tiap sektor pendidikan dan kebudayaan.

Prabowo Subianto, sebagai presiden baru, dinilai ingin memastikan bahwa kebijakan pendidikan dan riset nasional berjalan lebih efektif, mengingat tantangan yang semakin meningkat di berbagai sektor.

Pembagian Kemendikbudristek ini juga bertujuan untuk memaksimalkan implementasi program strategis, termasuk inisiatif Merdeka Belajar yang diusung oleh Nadiem Makarim selama masa jabatannya. Nadiem berharap program tersebut dapat dilanjutkan oleh menteri-menteri penggantinya.

Baca Juga : Nadiem Makarim Harap Program Merdeka Belajar Tetap Dilanjutkan pada Kabinet Baru

Transisi Kepemimpinan

Nadiem Makarim menyatakan telah mempersiapkan transisi kepemimpinan di kementeriannya.

"Saya mentransisi ketiga menteri, jadi berbeda, jadi tergantung ada kebudayaan, dikti, dan diknas (pendidikan nasional)," ujarnya. 

Ketiga kementerian baru tersebut akan dipimpin oleh tokoh-tokoh yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang relevan.

Satryo Soemantri Brodjonegoro, mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan tokoh riset, disebut akan memimpin Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Sebagai akademisi berpengalaman, Satryo diharapkan mampu mendorong reformasi di sektor pendidikan tinggi dan riset, yang telah ia rintis selama menjabat sebagai Dirjen Dikti.

Untuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti telah ditunjuk sebagai menteri. Ia akan didampingi dua wakil menteri untuk menjalankan berbagai program peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia.

Abdul Mu’ti menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan pendidikan inklusif dan Merdeka Belajar.

Sementara itu, Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, diprediksi akan memimpin Kementerian Kebudayaan.

Fadli dikenal memiliki minat mendalam terhadap warisan budaya dan dianggap mampu mengelola aspek kebudayaan nasional dengan pendekatan yang komprehensif. 

Ia menyatakan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat budaya dunia, mengingat keragaman budaya yang luar biasa di tanah air.

Dampak Pemisahan Kementerian

Pemecahan Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian diperkirakan akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam implementasi kebijakan.

Pembagian ini memungkinkan setiap kementerian fokus pada bidangnya masing-masing, sehingga program prioritas dapat dijalankan lebih optimal. 

Prabowo Subianto ingin memastikan sektor pendidikan dan kebudayaan lebih tanggap terhadap kebutuhan zaman, terutama dalam menghadapi revolusi digital dan tantangan global.

Nadiem Makarim, yang telah mengabdi sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi selama lima tahun, juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas dukungannya terhadap berbagai program yang telah dijalankan, termasuk kurikulum Merdeka dan Kampus Merdeka.

Setelah lengser, Nadiem menyatakan akan fokus pada keluarganya dan belum memutuskan langkah selanjutnya dalam kariernya.

Baca Juga : Prabowo Subianto Lantik Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional