Nadiem Makarim Harap Program Merdeka Belajar Tetap Dilanjutkan pada Kabinet Baru

Nadiem Makarim berharap program Merdeka Belajar dilanjutkan oleh kabinet baru di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, demi keberlanjutan transformasi pendidikan.

Nadiem Makarim Harap Program Merdeka Belajar Tetap Dilanjutkan pada Kabinet Baru
Nadiem Makarim Harap Program Merdeka Belajar Tetap Dilanjutkan pada Kabinet Baru. Gambar : Instagram/@nadiemmakarim

BaperaNews - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan harapannya agar program Merdeka Belajar tetap berlanjut di bawah pemerintahan kabinet baru periode 2024-2029.

Harapan ini diutarakan menjelang akhir masa jabatannya, yang akan berakhir pada 20 Oktober 2024. Pernyataan tersebut disampaikan Nadiem kepada Presiden Joko Widodo saat berpamitan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (18/10).

Dalam kesempatan itu, Nadiem juga mengucapkan selamat kepada calon menteri yang akan memimpin Kementerian Pendidikan di bawah pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ia menyatakan keyakinannya bahwa penggantinya akan sukses menjalankan program-program pendidikan yang telah dimulai.

“Kalau bisa melanjutkan Merdeka Belajar, dan pasti sukses menteri berikutnya,” kata Nadiem di Istana Kepresidenan.

Mantan CEO GoJek itu menekankan pentingnya melanjutkan transformasi pendidikan yang telah berlangsung selama masa kepemimpinannya.

Transformasi Pendidikan melalui Program Merdeka Belajar

Program Merdeka Belajar adalah inisiatif unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim.

Program ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar bagi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih fleksibel, relevan, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta minat siswa.

Melalui kebijakan ini, Nadiem berharap lulusan pendidikan di Indonesia lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata.

Merdeka Belajar meliputi perubahan kurikulum, penerapan sistem pendidikan yang lebih terdesentralisasi, serta peningkatan kolaborasi antara sekolah dan masyarakat.

Program ini juga mendorong penggunaan asesmen nasional sebagai alat ukur untuk menggantikan ujian nasional, dengan tujuan menilai kemampuan siswa secara lebih komprehensif.

Dalam sambutannya, Nadiem mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas dukungannya selama menjabat. "Luar biasa, tanpa dukungan beliau saya tidak bisa melakukan begitu banyak transformasi, mulai dari kurikulum, Kampus Merdeka, hingga assessment nasional," ujarnya.

Baca Juga : Kenali Stella Christie, Pakar Cognitive Science dan AI yang Bakal Masuk Kabinet Prabowo

Perubahan Struktur di Kementerian Pendidikan

Seiring dengan pergantian pemerintahan, Nadiem juga menyinggung kemungkinan adanya perubahan struktur di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Ia menyebutkan bahwa kementerian tersebut mungkin akan dipecah menjadi tiga kementerian yang terpisah, yakni Kementerian Pendidikan Tinggi, Kementerian Kebudayaan, dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

"Saya bilang, selamat sukses dan saya yakin ketiga menteri itu hebat," ujar Nadiem.

Meski belum ada rincian resmi terkait perubahan ini, sinyal tersebut muncul dari beberapa pertemuan antara Prabowo Subianto dan calon menteri baru, termasuk Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, yang disebut-sebut akan memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Abdul Mu'ti mengonfirmasi bahwa ia diberi amanah oleh Prabowo Subianto untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

"Pak Prabowo memberikan amanah kepada saya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Mu'ti kepada wartawan pada Senin (14/10) di rumah Prabowo, Jakarta Selatan.

Tantangan dan Harapan di Kabinet Baru

Seiring berakhirnya masa jabatan Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek, banyak pihak berharap program Merdeka Belajar dapat dilanjutkan dan dikembangkan lebih jauh.

Program ini dinilai telah memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia, baik dari segi fleksibilitas kurikulum, pelibatan masyarakat, maupun peningkatan kualitas lulusan.

Nadiem mengakui bahwa kabinet baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam memperkuat sinergi antara Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Tinggi, serta Pendidikan Dasar dan Menengah.

Namun, ia yakin bahwa para penerusnya akan mampu melanjutkan apa yang telah dirintis dan memberikan kontribusi nyata bagi sistem pendidikan nasional.

Program Merdeka Belajar, yang pertama kali diluncurkan oleh Nadiem Makarim, merupakan salah satu reformasi pendidikan terbesar di Indonesia.

Oleh karena itu, Nadiem berharap program tersebut tidak hanya dilanjutkan, tetapi juga dikembangkan lebih jauh agar pendidikan di Indonesia terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan global.

Menjelang purnatugas, Nadiem menutup pernyataannya dengan penuh harapan agar pendidikan di Indonesia terus mengalami kemajuan, dan kabinet baru dapat menjaga momentum reformasi yang telah dimulai selama masa kepemimpinannya di Kemendikbudristek.

Baca Juga : Kembali Menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Prabowo