Jokowi Beri Pesan untuk Presiden Terpilih dan Rakyat Indonesia dalam Pidato Kenegaraan Terakhirnya di Sidang Tahunan MPR
Pesan Jokowi ini menandai akhir dari dua periode kepemimpinannya sebagai Presiden Indonesia, yang telah berlangsung selama sepuluh tahun. Simak Selengkapnya!
BaperaNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan khusus kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto, dalam pidato kenegaraannya yang disampaikan pada Sidang Tahunan MPR di Gedung DPR/MPR, Jumat, (16/8).
Dalam pidato tersebut, Jokowi mengungkapkan harapannya agar Prabowo mampu melanjutkan tugas-tugas besar yang telah dimulai selama masa pemerintahannya, termasuk proyek-proyek strategis nasional.
Pesan untuk Presiden Terpilih
Jokowi, yang masa jabatannya akan berakhir pada Oktober 2024, secara resmi menyatakan bahwa Prabowo Subianto akan meneruskan estafet kepemimpinan Indonesia.
"Tahun depan, Insya Allah Bapak yang akan menyampaikan pidato kenegaraan," ujar Jokowi di hadapan hadirin sidang.
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan kesiapannya untuk menyerahkan tanggung jawab besar kepada Prabowo pada 20 Oktober 2024, ketika Prabowo dijadwalkan dilantik sebagai presiden.
"Izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto," kata Jokowi sambil menegaskan pentingnya kesinambungan kepemimpinan dalam menggapai cita-cita bangsa.
Prabowo, yang hadir di sidang tersebut, terlihat berdiri dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika Jokowi menyampaikan pesannya.
Baca Juga: Surya Paloh: Pak Anies, Ini Bukan Momen Anda untuk Maju di Pilgub Jakarta
Dalam momen yang khidmat itu, Prabowo memberikan salam namaste, sebuah gestur yang menunjukkan rasa hormat dan penerimaan atas amanah yang disampaikan oleh Jokowi.
Pesan Jokowi ini menandai akhir dari dua periode kepemimpinannya sebagai Presiden Indonesia, yang telah berlangsung selama sepuluh tahun. Dalam pidato tersebut, Jokowi tidak hanya mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia, tetapi juga meminta maaf atas kekurangan yang mungkin terjadi selama masa pemerintahannya.
"Saya tahu bahwa hasil yang kita capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan Bapak, Ibu semua," ungkap Jokowi dalam pidatonya.
Estafet Kepemimpinan dan Proyek-Proyek Strategis
Salah satu poin penting yang disampaikan Jokowi dalam pesannya kepada Prabowo adalah keberlanjutan proyek-proyek strategis nasional, termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Jokowi telah menekankan pentingnya kelanjutan proyek IKN yang telah dimulai selama masa jabatannya.
"Pak Jokowi yang susah-susah (bangun), yang menikmati pertama saya. Ya itulah takdir, Pak," ujar Prabowo menjawab Jokowi dalam sebuah kesempatan sebelumnya, menunjukkan komitmennya untuk melanjutkan proyek-proyek tersebut.
Dalam sidang kenegaraan ini, Jokowi juga menyampaikan harapan agar Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi bangsa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto pada periode mendatang.
"Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dari pinggiran, dari daerah terluar, dari desa, dan dari pusat-pusat kota kepada Bapak," tutur Jokowi, menunjukkan besarnya tanggung jawab yang akan diemban oleh Prabowo.
Dengan berakhirnya masa jabatan Jokowi pada Oktober 2024, Indonesia akan menyaksikan peralihan kepemimpinan yang diharapkan berjalan lancar.
Jokowi berharap Prabowo, sebagai presiden terpilih, dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dan melanjutkan visi besar yang telah dirintis selama sepuluh tahun terakhir.
Dalam pidatonya, Jokowi tidak hanya berbicara kepada Prabowo, tetapi juga kepada seluruh rakyat Indonesia. Ia menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangan selama masa pemerintahannya dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan selama dua periode kepemimpinannya.
Baca Juga: PPP dan Perindo Resmi Gabung Koalisi Indonesia Maju