Fahd El Fouz A Rafiq: The Power of Music Dangdut

Mengenal lebih dekat sosok H. Fahd El Fouz A Rafiq yang merupakan putra pedangdut Kondang H. A Rafiq yang aktif di dunia politik. Simak informasi lengkapnya!

Fahd El Fouz A Rafiq: The Power of Music Dangdut
Fahd El Fouz A Rafiq Putra Pedangdut Kondang H. A Rafiq. Gambar: Istimewa

BaperaNews - Publik di tanah air sekali lagi ingin lebih mengenal dekat sosok H. Fahd El Fouz A Rafiq (Putra pedangdut Kondang H. A Rafiq) selain aktif di dunia politik beliau juga aktif di dunia tarik suara. 

Musik dangdut adalah salah satu warisan seni dari Indonesia yang saat ini sedang eksist di panggung Internasional, bahkan lagu lagu dangdut banyak di nyanyikan artis luar negeri, sebagai bagian dari pertukaran seni dan budaya. 

Untuk popularitas nama A Rafiq sudah sangat melekat di telinga masyarakat Indonesia, jika yang ditanya bapak bapak atau pasukan emak emak mereka pasti terbawa pada romantisme masa muda mereka. 

Fahd El Fouz A Rafiq mengatakan, The Power of Music Dangdut. Dangdut memiliki energi dan daya magnet tersendiri sehingga mampu menghangatkan dan mencairkan suasana. Alunan musik dangdut mampu menjadi media pembawa pesan kebaikan, cinta dan meleburkan kekakuan suasana. 

Perlu diketahui bersama musik dapat mengingatkan kembali akan kehidupan yang terjadi pada saat itu, saat seseorang sedih dan gembira dan ketika yang mendengarkan sedang jatuh cinta atau gundah gulana alam bawah sadar mereka kembali ke masa lalu. Inilah kehebatan Musik mempunyai power tersendiri yang langsung masuk ke dalam alam bawah sadar bagi penikmat musik. 

"The Power of Music Dangdut" yang sangat  akrab ditelinga masyarakat Indonesia khususnya Grass root (Akar rumput). Music dangdut mempunyai keunikan tersendiri, karena mampu membuat orang yang tadinya diam dan kaku akhirnya mampu bergerak seiring jalannya alunan musik tersebut. 

Jika dikaitkan dengan politik Musik Dangdut selalu di gunakan pada kegiatan kampanye politik tanah air karena lebih familiar di telinga masyarakat Indonesia dan mampu mencairkan suasana. 

Baca Juga: Part 1: BAPERA, Benturan Peradaban Dan Solusi

Musik dangdut sendiri mampu memberikan Harmony dan nuansa berbeda khususnya pada telinga masyarkat Indonesia. Dikutip dari kompas.com, Putra mendiang penyanyi dangdut A Rafiq, yakni Fahd El Fouz A Rafiq dan istrinya, Ranny A Rafiq akan meluncurkan album bertajuk Cantik di Rolling Stone Cafe, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017). 

Menurut Putra dari A Rafiq Ini rencananya album itu terdiri dari 10 lagu. Namun untuk saat ini baru tiga lagu yang dirilis. Ketiga lagu tersebut adalah "Moga-moga", "Cantik", dan "Mari Bergembira". Semuanya merupakan ciptaan ayah Fahd El Fouz A Rafiq , A Rafiq, yang didaur ulang dan dinyanyikan kembali oleh Fahd El Fouz A Rafiq dan Ranny. 

Musik dangdut memiliki fans yang sangat banyak di Indonesia dari usia muda sampai tua, beda dengan jenis musik Pop, Jazz, Rock, Metal dan sebagainya yang hanya nikmati oleh sebagian kelompok usia saja. 

Untuk prestasi di Kancah Internasional, Tahun 2019 ini menjadi tahun dari Via Vallen. Lagunya Meraih Bintang sebagai lagu tema Asian Games 2018 berhasil membawanya ke Russia untuk menerima Bravo Award. Syantik Siti Badriah berhasil meraih penghargaan di Best ASEAN Economic Community Song di Thailand tahun 2018.  

bahkan Rhoma Irama juga berkali-kali mendapatkan hadiah dari luar negeri. Ia mendapat penghargaan dari Singapura sebagai The South East Asia Superstar Legend di tahun 2007. 

Selain itu, Rhoma irama juga mendapat gelar professor dalam bidang musik dari dua universitas di Amerika. Kedua universitas tersebut, yaitu dari Northern California Global University. 

Salah satu Legenda musik dangdut tanah air Almarhum A. Rafiq sudah memiliki museum tersendiri untuk mengenang beliau dalam blantika music di Indonesia, letaknya di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. 

Dunia saat ini sedang diambang Perang Dunia ke - III, dimulai dari Rusia yang ingin meninvansi Ukraina. Jika music dangdut di terjemahkan di dalam bahasa Rusia dan Amerika  bukan tidak mungkin PD ke 3 akan gagal meletus karena efek musik dangdut yang mampu ngajak joget para tentara yang terlibat perang.

Baca Juga: Part 2: BAPERA, Benturan Peradaban Dan Solusi