Bocah SMP Duel Bawa Golok dan Pistol Korek, Gara-gara Game Online
Dua siswa SMP di Pandeglang berkelahi membawa golok dan pistol akibat game "Mobile Legends,". Simak selengkapnya!
BaperaNews - Dua siswa SMP terlibat perkelahian di sebuah lapangan di Pandeglang, Banten, akibat perselisihan terkait game online.
Video kejadian tersebut viral di media sosial, memperlihatkan suasana tegang ketika salah satu pelajar menodongkan benda mirip pistol dan mengacungkan golok ke arah teman-temannya.
Polisi mengungkapkan bahwa konflik ini berawal dari saling ejek terkait permainan "Mobile Legends."
Peristiwa yang terjadi pada Selasa (5/11), ini memicu kekhawatiran publik, terutama mengenai penggunaan benda berbahaya oleh anak-anak di usia sekolah.
Dari video yang beredar pada Jumat (8/11), tampak sejumlah pelajar berlari menjauh saat seorang pelajar menodongkan benda yang menyerupai pistol dan mengacungkan golok ke arah pelajar lain.
Kejadian tersebut terjadi di Desa Koranji, Kecamatan Cadasari, Pandeglang.
Menurut keterangan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, pelajar yang terlibat perkelahian itu berinisial R dan D.
Konflik antara keduanya bermula dari persaingan dalam game "Mobile Legends" yang berujung saling ejek, dan akhirnya berubah menjadi adu fisik. Kedua pelajar tersebut tidak datang sendirian, mereka membawa beberapa teman yang kemudian ikut menyaksikan duel tersebut.
"Awalnya hanya perselisihan antara R dan D terkait permainan Mobile Legends. Namun, karena saling mengejek, situasi semakin panas hingga keduanya memutuskan untuk berduel di lapangan. Beberapa teman mereka ikut datang untuk menyaksikan perkelahian itu," ujar Alfian Yusuf.
Lebih lanjut, Alfian menjelaskan bahwa benda mirip pistol yang ditodongkan oleh salah satu pelajar ternyata hanyalah korek api berbentuk pistol.
Meskipun tidak berbahaya seperti senjata api sungguhan, tindakan menodongkan benda yang menyerupai senjata dapat menyebabkan ketakutan di antara para pelajar lain yang menyaksikan kejadian tersebut.
Baca Juga : Aksi Guru BK di Badung Viral Usai Dua Siswa Dipaksa Bertarung di Lapangan
Sementara itu, pelajar yang membawa senjata tajam berupa golok hingga kini masih dalam pencarian pihak berwenang.
"Kami telah mengamankan dua pelajar yang terlibat langsung dalam perkelahian, termasuk yang membawa pistol korek. Namun, anak yang menodongkan senjata tajam sampai saat ini masih kami cari dan belum bisa diamankan," lanjut Alfian.
Untuk saat ini, kedua pelajar yang sudah diamankan tidak dapat dikenai sanksi hukum berat karena benda yang digunakan bukanlah senjata api sungguhan.
Kendati demikian, polisi memberikan pembinaan kepada kedua pelajar tersebut, yang diwajibkan untuk melapor setiap hari ke Polres Pandeglang.
"Karena senjata yang digunakan hanyalah pistol korek, kami tidak dapat melanjutkan proses hukum lebih jauh. Namun, kami menerapkan tindakan preventif dengan memberikan pembinaan kepada mereka. Mereka diwajibkan melapor setiap hari ke Polres Pandeglang untuk mendapatkan bimbingan lebih lanjut," jelas Alfian.
Viralnya video perkelahian ini telah menimbulkan reaksi beragam di kalangan masyarakat. Banyak yang menilai bahwa pengaruh game online seperti "Mobile Legends" harus diawasi dengan lebih ketat, terutama jika memicu perselisihan hingga perkelahian di dunia nyata.
Ada pula yang menyayangkan minimnya pengawasan terhadap penggunaan benda berbahaya oleh anak-anak di usia sekolah.
Beberapa pihak mengungkapkan keprihatinan atas kejadian ini, menyatakan bahwa anak-anak seusia SMP seharusnya lebih difokuskan pada kegiatan positif, bukan saling berkelahi di tengah lapangan sekolah.
Penggunaan benda seperti pistol korek dan senjata tajam dalam perkelahian remaja menunjukkan perlunya peran orang tua dan sekolah dalam memberikan edukasi mengenai bahaya penggunaan benda-benda tersebut.
Polisi mengingatkan bahwa meskipun benda yang digunakan bukan senjata sungguhan, aksi menodongkan benda menyerupai senjata tetap dianggap tindakan berbahaya.
Kepolisian juga menekankan pentingnya peran serta orang tua dan pihak sekolah dalam mengawasi aktivitas anak-anak di luar rumah.
"Kejadian ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak, khususnya orang tua dan sekolah, bahwa penting untuk memantau dan membimbing anak-anak agar tidak mudah terbawa emosi dan menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Kami akan terus berupaya memberikan bimbingan kepada para pelajar yang terlibat agar mereka memahami dampak dari tindakan mereka," tambah Alfian.
Baca Juga : Siswa SMA di Tebet Koma Usai Berkelahi Satu Lawan Satu