Siswa SMA di Tebet Koma Usai Berkelahi Satu Lawan Satu

Seorang siswa SMA di Tebet, Jakarta Selatan, mengalami koma setelah terlibat dalam perkelahian satu lawan satu dengan teman sekelasnya.

Siswa SMA di Tebet Koma Usai Berkelahi Satu Lawan Satu
Siswa SMA di Tebet Koma Usai Berkelahi Satu Lawan Satu. Gambar : Dok. Kompas

BaperaNews - Seorang siswa SMA berinisial AAP (16) dari Tebet, Jakarta Selatan, mengalami koma setelah terlibat dalam perkelahian satu lawan satu dengan teman sekelasnya.

Kejadian ini terjadi pada tanggal 8 Oktober 2024 dan kini telah ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Kondisi AAP saat ini masih kritis dan ia dirawat di ruang ICU.

Menurut keterangan dari Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, insiden ini bermula ketika seorang siswa melaporkan kepada gurunya bahwa ada teman mereka yang pingsan.

"Siswa tersebut melapor ke gurunya, mengatakan bahwa ada anak yang pingsan," ujar Nurma saat dihubungi pada Kamis (10/10). 

Namun, Nurma belum dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai kondisi AAP, hanya menyampaikan bahwa perkelahian tersebut terjadi setelah korban bertengkar dengan temannya.

Setelah berkelahi, AAP pingsan dan segera dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) oleh teman-temannya. Dalam kondisi yang semakin parah, pihak sekolah memutuskan untuk merujuk AAP ke rumah sakit terdekat di kawasan Tebet.

"Ketika pingsan, dia dibawa ke UKS. Teman-temannya melapor, 'Bu, ada yang pingsan.' Setelah itu, guru memeriksa dan melihat bahwa kondisi AAP agak serius, sehingga ia dibawa ke rumah sakit," tambah Nurma.

Baca Juga : 2 Nenek Berkelahi di Tengah Pasar Gegara Masalah Asmara

Perkelahian tersebut diketahui melibatkan AAP dan temannya yang berinisial MAA. Keluarga AAP telah melaporkan MAA ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

"Terduga pelaku adalah MAA. Mereka berkelahi dan kini laporan tersebut sudah diterima oleh Polres Jakarta Selatan untuk ditindaklanjuti," jelas Nurma.

Kondisi AAP yang kritis di ICU membuat keluarganya sangat khawatir. Kuasa hukum keluarga, Saut Hamonangan Turnip, mengungkapkan bahwa AAP telah mengalami koma sejak tiga hari lalu.

"Iya, dia masih dirawat di ruang ICU. Sudah tiga hari koma sejak tanggal 8 Oktober," ujar Saut.

Saut menambahkan bahwa setelah melihat kondisi AAP, terdapat beberapa luka memar dan jejak injakan sepatu di kepala korban akibat perkelahian.

"Dari pengamatan keluarga, ada beberapa bekas luka dan jejak telapak sepatu di kepala korban yang terlihat jelas saat dibawa ke rumah sakit. Mungkin akibat dari serangan yang sangat kuat," kata Saut. 

Atas insiden ini, Saut mendesak pihak sekolah untuk tidak menutupi kejadian dan meminta polisi segera memeriksa MAA serta saksi-saksi lain yang mungkin terlibat.

"Kami akan menuntut keadilan sesuai hukum yang berlaku dan melaporkan kejadian ini kepada pihak terkait," tegas Saut.

Terkait perkelahian ini, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi. Namun, insiden ini telah menarik perhatian masyarakat dan menjadi pembicaraan di kalangan orang tua siswa. Banyak yang mengkhawatirkan potensi tindakan bullying di lingkungan sekolah, terutama di kalangan remaja.

Baca Juga : Heboh Video Siswa SMA Ajak Guru Berkelahi, Tak Terima Ditegur Rapikan Seragam