Ayah Pecandu Narkoba di Muara Baru Aniaya Anak yang jadi Tulang Punggung Keluarga

Seorang ayah pecandu narkoba di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara tega menganiaya anak kandungnya yang menjadi tulang punggung keluarga hingga meninggal dunia.

Ayah Pecandu Narkoba di Muara Baru Aniaya Anak yang jadi Tulang Punggung Keluarga
Gambar : Kompas.com/Baharudin Al Farisi

BaperaNews - Kasus penganiayaan anak kembali terjadi di Jakarta Utara. Seorang ayah, Usman (43), warga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, diketahui menganiaya anak kandungnya, Awan (10), hingga menyebabkan kematian.

Peristiwa ayah banting anak tersebut terjadi di sebuah gang sempit, kawasan Muara Baru, RT 022 RW 017 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Usman, yang diketahui pecandu narkoba, tega membanting dan memukul Awan setelah anaknya bermain sepeda dan menabrak temannya.

Menurut keterangan pengurus RT setempat, Awan sebelumnya telah diperingati oleh ibu-ibu di sekitar lokasi kejadian agar tidak bermain sepeda terlalu cepat di gang tersebut. Namun, Awan sepertinya mengabaikan peringatan tersebut.

Saat Awan tanpa sengaja menabrak temannya dan membuat kaki temannya memar, orangtua teman yang kakinya terluka langsung menegur Awan. Teguran tersebut sampai ke telinga Usman, sang ayah, yang merasa kesal dan langsung emosi.

Rekaman CCTV di lokasi kejadian memperlihatkan adegan tragis di mana Usman memukul dan membanting Awan beberapa kali. Tidak puas dengan itu, Usman juga menendang tubuh anaknya hingga terjatuh dan kemudian membantingnya lagi ke jalanan. Awan,  langsung tidak sadarkan diri, dan darah keluar dari hidungnya.

Baca Juga : Sadis! Ortu Aniaya Anak Berkebutuhan Khusus di Tasikmalaya hingga Tewas

Melihat kondisi tersebut, Usman segera membawa anaknya yang sudah tak sadarkan diri ke rumah sakit. Sayangnya, upaya penyelamatan nyawa Awan tidak berhasil, dan ia dinyatakan tewas.

Usman sendiri kemudian diamankan oleh kepolisian dan diproses di Mapolres Metro Jakarta Utara. Ini bukan kali pertama Usman terlibat dalam tindakan kekerasan, sebelumnya, ia pernah memukul istrinya beberapa tahun sebelum kasus ini terjadi.

Awan, yang berusia 11 tahun, ternyata memiliki peran yang besar dalam keluarganya, meskipun ia merupakan penyandang disabilitas karena kesulitan berbicara. Istri Ketua RT 22/RW 17 Kelurahan Penjaringan, Haria, mengungkapkan bahwa Awan merupakan tulang punggung keluarganya.

Meski disabilitas, Awan aktif dan gampang bergaul dengan warga setempat. Ia bahkan berinisiatif mencari uang untuk membantu ibunya, Halimah (42). Haria menyampaikan bahwa Awan sering memberikan uang atau makanan kepada ibunya dan adiknya yang paling kecil.

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Penjaringan, Juanda, menggambarkan Awan sebagai anak yang baik dan menyebut bahwa ia bahkan memiliki cita-cita untuk menjadi petugas pemadam kebakaran.

Baca Juga : Astaghfirullah! Ayah Banting Anak hingga Tewas, Ini Motifnya