Diduga Bunuh Diri, Anak SD Loncat dari Lantai 4 Sekolah
Anak SD di Jakarta Selatan diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 gedung sekolah
BaperaNews - R (13), siswi SDN 6 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jaksel tewas usai diduga bunuh diri lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya pada Selasa pagi (26/9) pukul 08.0 WIB. R dipastikan tewas bukan karena terjatuh atau kecelakaan.
Polisi yang mendapat laporan anak SD loncat dari lantai 4 memeriksa CCTV sekolah menemukan barang bukti berupa kursi. Polisi juga memeriksa rekaman CCTV dan kejadian tersebut terekam dengan jelas.
“Korban anak SD loncat dari lantai 4 ini memang loncat sendiri dari ketinggian gedung sekolah. Kami mendapat barang bukti anak SD loncat dari lantai 4 karena bunuh diri dari kursi yang dipakai korban untuk memanjat dan meloncat,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel, AKBP Bintoro.
Keluarga Korban : R Bunuh Diri Karena Dibully
Keluarga korban mengungkap R anak SD di Jakarta Selatan bunuh diri karena dibully teman-teman sekolahnya. R berusaha mempertahankan harga dirinya ketika mendapat perundungan. R dinasehati oleh guru namun mendadak menjerit setelah keluar dari ruang kelas.
Baca Juga: Pria di Bali Bunuh Diri Karena Tak Bisa Bayar Persalinan
“Informasi yang saya dapat, katanya R dibully di sekolah sama beberapa teman sekolahnya. Dia orangnya memang sangat menjaga privasi atau harga diri sehingga kalau dipegang-pegang badannya dia marah. Dia sempat dinasehati gurunya kemudian masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba menjerit saat keluar,” kata Jafar Musahid, paman korban ketika ditemui awak media di rumah duka Jaksel.
Tak lama kemudian, anak SD di Jakarta Selatan disebut mengambil kursi untuk ia bunuh diri lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya. Teman-teman R berusaha mencegah namun gagal, R tetap melompat dari pinggir lantai.
Ada temannya yang berusaha mencegah, tetapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok, kemudian dia naik dan loncat. R sempat dilarikan ke rumah sakit oleh pihak sekolah namun nyawanya tidak tertolong.
KPAI : Kami Belum Tahu Motifnya
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Aris Leksono menilai polisi butuh waktu yang tidak sedikit untuk mengungkap motif R anak SD di Jakarta Selatan bunuh diri.
“Saat ini masih dilakukan penyelidikan. Pihak sekolah juga sudah berkomitmen akan membantu semaksimal mungkin untuk menguak kasus ini. Soal bullying itu masih simpang siur. Maka beri kesempatan pada kami untuk mengungkap secara komprehensif. Untuk saat ini kami belum tahu motifnya. Baru menggali informasi dari saksi, guru, teman,” tandas Aris.
Baca Juga: Diduga Bukan Bunuh Diri, Kapolda Kaltara Tewas dengan Luka Tembak