Jokowi: Tiket KRL Bisa Dibayar Per-bulan
Presiden Jokowi mendorong integrasi transportasi umum. Tiket KRL, tiket LRT, dan TransJakarta dibayar perbulan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
BaperaNews - Presiden Jokowi meminta semua transportasi umum yang dikelola pemerintah seperti kereta api, tiket kereta cepat, tiket LRT, hingga TransJakarta diintegrasikan agar bisa membuka opsi bayar per bulan sehingga mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.
Untuk mewujudkannya, diperlukan transportasi umum yang nyaman dan ongkos terjangkau termasuk pembayaran yang lebih mudah dengan sistem bulanan.
“Nanti bagaimana orang bisa beli karcis terusan, karcis bulanan untuk 1 angkutan misalnya dari Bogor naik LRT. Terus nanti campur dengan bus TransJakarta dan seterusnya. Atau dari Bandung naik kereta cepat ke Jakarta langsung bisa naik LRT, langsung naik busway,” kata Menkomarves, Luhut Binsar pada rabu (27/9).
Luhut menyebut Presiden Jokowi meminta para Menteri, Pejabat, Pemda, dan BUMN terkait menyiapkan organisasi yang bisa mewadahi seluruh transportasi umum termasuk tiket KRL & tiket LRT. Nantinya juga disiapkan subsidi agar biaya transportasi umum seperti tiket KRL lebih murah dan tiket bisa bayar per bulan.
“Saya kira dalam sebulan ke depan Presiden Jokowi akan memberi perintah untuk kita siapkan organisasinya dan bagaimana kira-kira subsidinya. Itu ada Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, dan Gubernur Banten. Juga ada Menteri Perhubungan, Keuangan, BUMN, dan saya sendiri serta sejumlah menteri lain,” pungkas luhut.
Baca Juga: Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Dimulai Oktober 2023
Tiket KRL, tiket kereta cepat, tiket TransJakarta, tiket LRT, dan transportasi umum yang dikelola pemerintah lainnya akan lebih mudah dipakai masyarakat jika terintegrasi dan terjangkau biayanya. Cukup sekali pesan bisa mengantar sampai lokasi tujuan serta bisa bayar per bulan tentu akan membuat minat masyarakat meningkat.
“Akan sangat bagus jika masyarakat cukup sekali pesan sistemnya sudah merencanakan dan multimoda. Transportasi apa saja yang akan digunakan semuanya sudah dipersiapkan,” ujar Presiden Jokowi, dalam Rapat Terbatas Integrasi Transportasi di Istana Merdeka Jakarta pada rabu (27/9).
“Misalnya pertama naik ojek ke stasiun, kemudian naik kereta api, lanjut tiket kereta cepat, naik TransJakarta sampai ke titik tujuan sehingga tidak perlu cari-cari. Tidak perlu nunggu karena semua sudah terintegrasi,” bebernya.
Pada rapat tersebut Jokowi juga meminta pembangunan LRT Bogor dan jalur LRT Kelapa Gading ke Manggarai segera dikaji.
“Saya minta segera di studi pembangunan LRT sampai ke Bogor karena kalau kita lihat LRT selalu penuh dan pembangunan LRT Kelapa Gading menuju Manggarai agar cakupan jangkauan transportasi massal ini makin meluas,” tandas Jokowi.
Baca Juga: Benarkah Tarif Transjakarta Akan Diubah Sesuai dengan Status Ekonomi?