60 Orang Keracunan Massal di Kantor TikTok Singapura
Sebanyak 60 pegawai ByteDance mengalami keracunan makanan di kantor Singapura. 57 orang dirawat di rumah sakit.
BaperaNews - Sebanyak 60 pegawai ByteDance, perusahaan induk TikTok, mengalami keracunan makanan di kantor mereka di Singapura pada Selasa (30/7). Dari jumlah tersebut, 57 orang harus dirawat di rumah sakit setelah mengalami gejala gastroenteritis atau flu perut.
Peristiwa ini dilaporkan oleh CNBC International mengutip siaran pers dari Badan Pangan Singapura dan Kementerian Kesehatan Singapura.
Menurut laporan, gejala yang dialami para pegawai termasuk sakit perut dan muntah-muntah. Sebagian dari mereka menerima perawatan langsung di kantor ByteDance sebelum dibawa ke rumah sakit. Juru bicara ByteDance menyatakan bahwa perusahaan sedang menyelidiki kejadian ini dan bekerja sama dengan otoritas terkait.
"Kami telah mengambil langkah segera untuk mendukung karyawan yang terdampak, termasuk bekerja dengan petugas darurat untuk menyediakan perawatan," kata juru bicara tersebut kepada CNBC International.
Singapura adalah salah satu markas terbesar TikTok secara global. CEO TikTok, Shou Zi Chew, yang juga berkewarganegaraan Singapura, memimpin operasional di kantor ini.
Kejadian keracunan makanan ini menyoroti pentingnya standar keamanan pangan di fasilitas perusahaan besar seperti ByteDance.
Baca Juga: Mirip Instagram, Tiktok Luncurkan Aplikasi Foto Bernama Whee
Menurut The Straits Times, Pertahanan Sipil Singapura mengerahkan personel, ambulans, mobil pemadam kebakaran, hingga armada dekontaminasi ke lokasi kantor ByteDance. Langkah ini diambil untuk menangani situasi darurat dan memastikan bahwa semua pegawai yang terdampak mendapatkan perawatan yang diperlukan.
"Kami menyelidiki perkara ini dan bekerja sama dengan otoritas terkait," kata juru bicara ByteDance.
Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa gejala-gejala tersebut muncul setelah para pegawai mengunjungi kantin di gedung kantor ByteDance. Kantin tersebut menyajikan buffet yang menjadi sumber dugaan keracunan.
Channel News Asia melaporkan bahwa segmen buffet di kantin tersebut telah ditutup untuk penyelidikan lebih lanjut. Penutupan ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan untuk mengidentifikasi sumber pasti dari kontaminasi makanan.
Badan Pangan Singapura dan Kementerian Kesehatan Singapura sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk menentukan penyebab pasti dari insiden ini.
Mereka akan memeriksa sampel makanan dan lingkungan kantin untuk memastikan bahwa semua standar keamanan pangan telah terpenuhi.
Hasil penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan gambaran jelas mengenai apa yang menyebabkan keracunan massal tersebut dan langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk mencegah kejadian serupa.
Keracunan makanan di kantor ByteDance ini menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja.
Otoritas setempat akan terus memantau situasi dan memberikan pembaruan terkait hasil penyelidikan. Sementara itu, ByteDance telah berkomitmen untuk bekerja sama penuh dengan otoritas dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Baca Juga: Warga Keracunan Makanan Tahlilan di Bogor, Korban Capai 71 Orang