40 Anak di Inggris Masuk Rumah Sakit Gegara Vape
Baru-baru ini National Health Services mengungkap bahwa sebanyak 40 anak di Inggris masuk rumah sakit karena terdampak vape.
BaperaNews - Keberadaan vape atau rokok elektrik makin mengkhawatirkan saja terutama untuk anak-anak. Meski ada yang menganggap rokok modern ini lebih aman, nyatanya dampak yang ditimbulkan sama saja baik itu untuk perokok aktif atau perokok yang bersangkutan maupun perokok pasif atau orang yang berada di sekitarnya dan terkenal asap rokok tersebut.
Baru-baru ini NHS (National Health Services) Inggris mengungkap 40 anak di Inggris masuk rumah sakit karena terdampak vape. Jumlah ini naik 4 kali lipat dalam waktu 2 tahun terakhir.
“Sangat memprihatinkan, ternyata kasus vaping anak muda naik 4 kali lipat dalam 2 tahun terakhir. Penting untuk kita semua perhatikan fenomena anak di Inggris ini, jauhkan generasi muda dari rumah sakit dan ancaman kesehatan di masa depan akibat vape” kata Chief Executive NHS Amanda Pritchard pada Jumat (16/6).
Amanda Pritchard juga menyorot persepsi yang menyebut rokok elektrik lebih aman dibanding rokok konvensional, padahal keduanya sama-sama berpotensi merusak paru-paru.
“Banyak anak muda menganggap vape tidak berbahaya karena punya rasa yang menarik. Padahal vape juga bisa menyebabkan kerusakan di paru-paru” sambungnya.
Baca Juga : Vape Dilarang di Thailand dan Singapura, Denda Hingga Rp 114 Juta!
Amanda Pritchard menjelaskan, di tahun 2021 ada 11 kasus anak masuk rumah sakit karena vape. Di tahun 2023 ini meningkat jadi 40 anak di Inggris. 1 dari 10 anak umur 11-15 tahun di Inggris telah menghisap vape.
Entah darimana anak tersebut mendapatkannya, sebab aturan di Inggris dengan tegas menyatakan vape hanya boleh dijual atau dipakai oleh mereka yang berumur lebih dari 18 tahun.
Deputy Chief Executive of ASH (Action of Smoking and Health) Inggris Hazel Cheeseman meminta pemerintah Inggris memperhatikan hal ini dan bergerak cepat untuk membatasi peredaran vape di kalangan anak muda dan anak-anak untuk mengurangi dampaknya.
“Butuh tindakan cepat dari pemerintah untuk membatasi vape terutama di kalangan anak muda dan membantu fungsi vape sebagai alat bantu untuk perokok dewasa yang kecanduan” pungkas Hazel Cheeseman.
Vape selama ini memang dikenal sebagai rokok modern yang banyak dipakai anak muda. Vape dikenal lebih variatif dari segi rasa dibanding rokok konvensional. Namun pada dasarnya isinya juga sama-sama mengandung bahan yang beresiko merusak paru-paru. Sebab itu sebenarnya sama bahayanya memakai rokok konvensional maupun vape.
Baca Juga : Australia Larang Penggunaan Vape Untuk Rekreasi