Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei Disembunyikan Karena Takut Dibunuh Israel

Iran memperketat keamanan bagi pemimpin tertingginya, Ayatollah Ali Khamenei, setelah terjadi pembunuhan pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah. 

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei Disembunyikan Karena Takut Dibunuh Israel
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei Disembunyikan Karena Takut Dibunuh Israel. Gambar : Instagram/@seydalikhameneii

BaperaNews - Iran telah mengambil langkah drastis untuk memperketat keamanan bagi pemimpin tertingginya, Ayatollah Ali Khamenei, setelah terjadi pembunuhan pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah

Menurut laporan dari dua sumber pejabat daerah yang berbicara kepada Reuters, Khamenei kini disembunyikan di lokasi yang tidak teridentifikasi, dengan pengawalan yang sangat ketat.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran akan serangan dari agen-agen intelijen Israel yang mungkin mencoba menyusup ke dalam lingkaran kekuasaan Iran.

Pejabat Iran yang bersangkutan menyatakan bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan Hizbullah dan kelompok proksi lainnya di kawasan untuk merumuskan strategi selanjutnya setelah pembunuhan Nasrallah.

Sumber-sumber tersebut menunjukkan bahwa Iran menganggap situasi ini sangat serius, terutama mengingat potensi ancaman terhadap Khamenei sebagai sosok kunci dalam pengambilan keputusan negara. 

Iran juga khawatir tentang adanya pengkhianatan yang melibatkan warga Iran yang bekerja sama dengan intelijen asing. Penyelidikan menyeluruh atas kemungkinan pengkhianatan ini telah dimulai, termasuk penargetan terhadap personel militer yang dicurigai.

Baca Juga : Indonesia dan Negara Lain Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Majelis Umum PBB

Beberapa anggota Pasukan Elite Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah diperiksa, mulai dari prajurit biasa hingga perwira.

Selain Nasrallah, serangan udara Israel yang terjadi pada Jumat lalu juga menewaskan wakil komandan IRGC, Abbas Nilforoushan. Peristiwa ini menambah ketegangan di kawasan, di mana ketidakstabilan politik dan militer terus berkembang.

Dalam konteks ini, IRGC telah memerintahkan anggotanya untuk tidak menggunakan semua jenis perangkat komunikasi, termasuk pager dan walkie talkie, setelah serangan yang menargetkan perangkat komunikasi di Lebanon mengakibatkan lebih dari 40 orang tewas dan ribuan lainnya terluka.

Pemerintah Iran berusaha untuk meningkatkan kewaspadaan setelah serangan tersebut, yang dianggap sebagai serangan yang sangat merugikan.

Beberapa komandan senior dari IRGC juga dilaporkan tewas sejak dimulainya konflik di Gaza pada 7 Oktober, yang menunjukkan bahwa situasi semakin memburuk dan ancaman terhadap Iran semakin nyata. 

Dalam rangka solidaritas terhadap Palestina, Iran dan kelompok proksi seperti Hizbullah, Houthi di Yaman, serta milisi di Irak telah melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

Baca Juga : PM Netanyahu Picu Kecaman Usai Hapus Peta Tepi Barat Palestina