PM Netanyahu Picu Kecaman Usai Hapus Peta Tepi Barat Palestina
Benjamin Netanyahu dikecam setelah menampilkan peta yang menghapus Tepi Barat dan Yerusalem Timur dari wilayah Palestina.
BaperaNews - Benjamin Netanyahu dikecam setelah menampilkan peta yang menghapus Tepi Barat dan Yerusalem Timur dari wilayah Palestina dalam sebuah presentasi.
Kejadian ini terjadi pada Rabu (4/9), saat Netanyahu membahas pentingnya Koridor Philadelphia yang menghubungkan Gaza dengan Mesir.
Dalam presentasinya, Netanyahu memperlihatkan peta yang menunjukkan seluruh Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai bagian dari Israel, menyisakan hanya Jalur Gaza.
Peta tersebut menghilangkan wilayah yang selama ini diduduki dan dipertanyakan oleh Palestina. Benjamin Netanyahu berargumen bahwa Koridor Philadelphia, yang menghubungkan Gaza dengan Mesir, merupakan jalur hidup penting bagi Hamas.
Ia menekankan bahwa Israel harus mempertahankan kontrol atas koridor ini untuk mencegah Gaza menjadi "Daerah Kantong Teror."
Netanyahu menjelaskan bahwa tujuan strategis Israel termasuk menghancurkan Hamas, memastikan kembalinya tawanan, dan mengamankan masa depan dari ancaman yang mungkin datang dari Gaza, semuanya bergantung pada kendali atas Koridor Philadelphia dan penyeberangan Rafah.
Ia juga menegaskan bahwa satu-satunya tujuan yang tidak terkait langsung dengan strategi ini adalah kembalinya penduduk Israel utara ke rumah mereka dengan selamat.
Baca Juga: Kanselir Jerman Beri Statement, Tanpa Palestina Merdeka, Tidak Ada Perdamaian di Timur Tengah
Pernyataan dan peta Netanyahu memicu reaksi keras dari Palestina dan komunitas internasional. Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut peta tersebut sebagai pengungkapan jelas dari agenda kolonial dan rasis pemerintah Israel.
Mereka menuduh Netanyahu mengabaikan legitimasi internasional dan resolusi-resolusi terkait, serta perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani.
Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, juga mengecam tindakan tersebut dengan mempertanyakan keberadaan Tepi Barat dalam peta yang ditampilkan Netanyahu. Ia menilai bahwa tindakan tersebut menunjukkan niat Israel untuk menghapus bangsa Palestina dan merebut sisa-sisa tanah mereka.
Ini bukan pertama kalinya peta yang tidak mencantumkan batas wilayah Palestina digunakan oleh pejabat Israel. Pada September 2023, Netanyahu berpidato di hadapan Majelis Umum PBB sambil memegang peta 'Timur Tengah Baru' yang menghapus Palestina.
Sebelumnya, pada Maret 2023, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, juga berpidato di Paris dengan latar belakang peta 'Israel Raya' yang menggambarkan Yordania sebagai bagian dari Israel.
Baca Juga: Palestina Berikan Bintang Tanda Jasa ke Menlu Retno