Demi Tekan Prostitusi, Partai Demokrat Thailand Akan Legalkan Sex Toys
Sex Toys atau alat bantu seks akan dilegalkan oleh Partai Demokrat Thailand jika mereka menang Pemilu bulan depan.
BaperaNews - Sex Toys atau alat bantu seks akan dilegalkan oleh Partai Demokrat Thailand jika mereka menang Pemilu bulan depan.
Legalisasi berlaku untuk semua warga Thailand umur 18 tahun ke atas dengan tujuan menurunkan tingkat prostitusi dan kejahatan seksual di negara tersebut.
“Sex toys berguna untuk menurunkan prostitusi dan perceraian akibat ketidakcocokan libido seksual juga kejahatan yang berhubungan dengan seksual (pemerkosaan dll)” tutur perwakilan Partai Demokrat Thailand Ratchada Thanadirek hari Selasa (25/4).
Ratchada menyebut pemerintah Thailand saat ini telah hilang kesempatan untuk kumpulkan pajak impor dari sex toys sebab saat ini alat tersebut masih dilarang peredaran dan penjualannya di Thailand sehingga banyak yang membeli secara ilegal.
Akibatnya, pemerintah Thailand memberi denda US$1.800 atau Rp 27 juta atau hukuman penjara kepada siapa saja yang tertangkap menjual sex toys. Mainan sex ini mudah ditemukan di beberapa distrik Bangkok meski jelas masih dilarang peredarannya.
Baca Juga : India Akan Geser China Jadi Negara Dengan Populasi Terbanyak
Ratchada juga menyebut saat ini pemerintah tidak ada kontrol terhadap sex toys impor, bisa saja sex toys yang dipakai masyarakat Thailand sudah memburuk kualitasnya atau bahkan rusak yang bisa berdampak buruk pada kesehatan pemakainya. Maka Partai Demokrat berjanji sex toys akan dilegalkan, diijinkan untuk dipakai dan dipastikan aman di negara tersebut.
Diharapkan janji yang dibuat Partai Demokrat Thailand legalkan sex toys ini bisa memberi tambahan suara untuk mereka terutama untuk anak muda. Thailand cenderung menganut gaya hidup bebas, tidak ada larangan untuk berhubungan seksual sebelum pernikahan. Namun seringkali hal itu berdampak buruk, adanya pelacuran hingga pemerkosaan.
Partai Demokrat merasa sex toys bisa jadi salah satu solusi untuk lampiaskan hawa nafsu tanpa harus merugikan orang lain dengan tindak kekerasan seksual atau prostitusi yang bisa berdampak pada kesehatan seksual.
Partai Demokrat ialah partai paling tua di Thailand, mereka telah menempatkan 4 perdana menteri, yang terbaru ialah Abhisit Vejjajiva (2008-2011). Namun popularitas mereka anjlok sejak tahun 2009, mereka hanya mendapat 53 kursi di Pemilu.
Merosotnya kepercayaan masyarakat Thailand pada Partai Demokrat karena ada salah satu wakil pemimpinnya terdahulu Prinn Panitchapakdi tersandung kasus kekerasan seksual, saat itu ada wanita umur 14 tahun mengajukan gugatan resmi. Kini Partai Demokrat hanya mendapat suara di bawah 10% di berbagai jejak pendapat.
Baca Juga : Ajak Siswanya Pakai Sex Toys, Guru di Singapura Didakwa UU Anak