Volodymyr Zelensky: Ukraina Terancam Kelaparan Karena Blokade Rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan rakyatnya dalam ancaman kelaparan karena Rusia melakukan blokade pangan di Laut Hitam.
BaperaNews - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan rakyatnya dalam ancaman kelaparan karena Rusia melakukan blokade pangan. Sebelumnya Ukraina dan barat menuding Rusia memblokade pangan di Laut Hitam.
Ukraina biasanya melakukan seluruh ekspor komoditasnya di Laut Hitam, namun sejak Rusia melakukan agresi pada 24 Februari 2022, Ukraina tidak bisa melakukan ekspor dan impor. Pasukan Rusia kabarnya sudah menguasai sebagian besar garis pantai di Ukraina selatan tersebut, dan kemudian menghalangi ekspor pertanian dan menaikkan harga gandum.
Volodymyr Zelensky melanjutkan, Ukraina saat ini bahkan tidak bisa ekspor gandum, minyak sayur, jagung, dan berbagai produk lain yang sebelumnya menjadi peran penting dalam stabilitas global. “Jutaan orang Ukraina akan kelaparan jika blokade Laut Hitam oleh Rusia terus berlanjut” ujar Volodymyr Zelensky.
Volodymyr Zelensky pun meminta sekutu untuk membantu memasok lebih banyak senjata untuk bisa melawan Rusia. “Senjata dan sanksi, termasuk melawan vaksin covid-19 yang dibawa Rusia, kebencian itu seperti virus, bahkan lebih mematikan dari covid- 19” imbuh Volodymyr Zelensky.
Volodymyr Zelensky juga mengucap terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang sudah membantu menguatkan semangat untuk Negara lain agar terus membantu negaranya melawan Rusia.
Baca Juga : Sekjen PBB: Dampak Invasi Rusia Ke Ukraina Makin Memburuk
Selain blokade Laut Hitam, Rusia juga disebut oleh Ukraina telah mencuri 600 ribu ton gandum milik Ukraina untuk diimpor, hal itu dilakukan ketika komunitas internasional khawatir akan adanya resiko krisis pangan di dunia.
Saat ini, harga bahan pokok makanan memang melonjak, akibat dari perang Rusia Ukraina tersebut.
Pencurian gandum diungkap oleh Wakil Kepala Produksi Pertanian Ukraina, Denys Marchuk pada Rabu 8 Juni 2022. “Saat ini, 600 ribu ton gandum dari perusahaan agrikultur telah dicuri dan dibawa ke semenanjung Crimea” ungkapnya.
Ia menyebutkan, gandum tersebut dibawa dengan kapal menuju Timur Tengah, sekitar 100 ribu ton gandum juga sudah dikirim ke Suriah dan Amerika Serikat mendapat bukti laporannya.
Pencurian bahan makanan ini bukan yang pertama kali dituduhkan, sebelumnya Ukraina juga menyebut Rusia sudah mencuri gandum di sebuah koperasi Pertanian.
“Penjajah Rusia merampok penduduk desa, lebih dari 60 ton gandum bersama dengan truk kargonya dicuri dari Koperasi Pertanian di Kota Kamianka Dniprovska” ujar Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Ukraina memang menjadi pemasok gandum terbesar di dunia, sejumlah Negara Eropa dan Afrika sangat bergantung pada pasokannya, akibat perang ini, sejumlah Negara di dunia termasuk di Ukraina sendiri terancam kelaparan karena terganggunya produksi dan distribusi gandum akibat perang yang tak kunjung usai.