3 Tewas, Polisi Pun Terluka Dalam Penembakan Di Smithburg AS
Larry Hogan memberi informasi ada penembakan di Smithburg, AS menewaskan 3 orang dan seorang polisi mengalami luka tembak pada kasus penembakan brutal ini.
BaperaNews - Gubernur Maryland, Larry Hogan menyampaikan informasi bahwa ada 3 orang tewas dalam penembakan brutal yang terjadi di Amerika Serikat, tepatnya di sebuah pabrik Smithburg, Maryland, AS. Seorang polisi juga mengalami luka tembak di bahu.
Hingga berita ini disampaikan, belum ada informasi dari kepolisian setempat terkait pelaku dan kronologi dari insiden penembakan tersebut.
“Polisi Negara sudah mengejar tersangka, tapi tersangka menembak dan membuat seorang anggota polisi luka di bagian baju, kemudian polisi membalas dengan tembakan, menembaknya kembali” ujar Larry Hogan hari Jumat (10/6).
Sementara itu, lokasi pabrik yang menjadi tempat penembakan brutal ialah sebuah lokasi produksi peralatan produk beton, pabrik berada di Smithsburg yang berada 75 mil dari Barat Baltimore.
Penembakan massal akhir-akhir ini begitu sering terjadi di Amerika Serikat, menyebar dari pedesaan hingga perkotaan. Warga menyebut saat ini semua orang hidup dalam ketakutan, takut jika sewaktu-waktu ada penembakan di sekitar mereka atau terjadi pada orang-orang terdekatnya.
Baca Juga : 4 Tewas Dalam Penembakan Massal Di Oklahoma, AS Termasuk Pelaku
Pada kasus aslinya, selain penembakan di RS Tusla dan SD Texas yang terjadi pekan lalu, sebenarnya banyak kasus penembakan lain yang jarang dilaporkan atau diketahui oleh media internasional. Hal ini ternyata sudah diprediksi oleh Departemen Kepolisian.
Di AS banyak penembakan terjadi khususnya ketika suhu hangat atau di musim panas, karena sejumlah sebab diantaranya banyak orang keluar ketika musim panas.
Sebab kedua ialah di musim panas, emosi warga lebih tinggi, ada konflik sedikit saja, emosi akan mudah tersulut, “Saya tinggal di Philadelphia dan saya ingat pernah bersepeda dan pulang kerja di hari yang sangat panas dan melihat betapa rewelnya semua orang” ujar Leah Schinasi dalam sebuah Jurnal yang mengamati tingkat kejahatan.
Sedangkan, sebab terakhir alasan banyaknya penembakan di AS ialah karena tingginya kepemilikan senjata, ada lebih dari 393 juta senjata beredar di AS pada tahun 2020 dimana jumlah senjata ini bahkan lebih banyak dari jumlah populasi warga.
Aturan penggunaan senjata selama beberapa tahun terakhir ini di AS juga lebih dilonggarkan, sehingga banyak orang yang justru menggunakannya untuk berbuat kejahatan.