Jumlah Korban Banjir Korsel Bertambah Jadi 33 Orang
Banjir dan tanah longsor di Korea Selatan mengakibatkan 33 orang meninggal dan 10 orang hilang. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Bencana banjir dan tanah longsor di Korea Selatan memakan korban jiwa 33 orang dan 10 orang dinyatakan hilang.
Sebelumnya korban banjir Korsel dilaporkan hanya 7 orang, kemudian bertambah 22 orang, dan yang terbaru 33 orang. Banjir dan tanah longsor di Korea Selatan ini terjadi akibat hujan lebat yang turun selama berhari-hari dengan intensitas tinggi. Menyebabkan sungai meluap dan tanah longsor.
Tim SAR dan aparat Korea Selatan dibantu para relawan masih berupaya lakukan penyelamatan dengan menjangkau para korban yang terperangkap. Sejumlah warga Korsel masih bersembunyi di terowongan banjir. Tentunya mereka butuh dievakuasi, mendapatkan makan minum, dan berada di tempat yang lebih baik.
Hujan lebat terjadi di Korsel selama 4 hari berturut-turut. Bendungan besar meluap. Diantara 33 korban yang tewas sebagian besar karena terkubur oleh tanah yang longsor dan tidak bisa menyelamatkan diri. Ada juga yang tercebur dan terperangkap di banjir.
Kementerian dalam Negeri Korsel melaporkan masih ada 10 mobil terperangkap di terowongan bawah tanah yang panjangnya 430 meter di Cheongju Utara. Terowongan tersebut tergenang air sejak Sabtu (15/7) pagi hari setelah banjir datang dengan cepat sehingga orang-orang di dalamnya tidak mampu melarikan diri dan beresiko menambah jumlah korban banjir Korsel.
Baca Juga : Hujan Lebat Disertai Banjir Longsor di Jepang Menewaskan 6 Nyawa
Per hari Minggu (16/7), 7 jenazah telah dikeluarkan dari terowongan. Penyelam bekerja sepanjang waktu untuk mencari korban dan lebih banyak memberi pertolongan pada warga yang masih terjebak.
“Saya tidak punya harapan tapi saya juga tidak bisa pergi. Hatiku sedih memikirkan betapa menyakitkannya anakku berada di air banjir yang dingin” kata salah satu orang tua yang anaknya belum ditemukan di terowongan akibat banjir Korsel.
Gambar dan video di media televisi lokal menunjukkan tentang banjir Korsel dimana aliran air mengalir deras dari sungai-sungai yang meluap yang kemudian melaju ke desa-desa dan terowongan. Sedangkan petugas penyelamat berusaha dengan perahu dan alat bantu lainnya untuk menjangkau warga.
Presiden Korsel Yook Suk Yeol saat ini tidak sedang berada di Korsel, beliau sedang ada tugas kunjungan ke luar negeri. Mengetahui terjadi banjir Korsel, ia mengadakan pertemuan darurat untuk menentukan langkah selanjutnya yang dilakukan.
Yook Suk meminta Perdana Menteri Han Duck Soo untuk mobilisasi semua sumber daya yang ada untuk membantu korban banjir Korsel. Sebagian besar korban tewas dan hilang berasal dari Gyeongsang Utara karena di kawasan tersebut banyak pegunungan yang longsor dan menelan rumah-rumah serta orang di dalamnya.
Baca Juga : Hujan Lebat Disertai Banjir Longsor di Jepang Menewaskan 6 Nyawa