Waspada! Kemenkes Sebut Covid-19 Varian EG.5 Sudah Masuk Indonesia
Varian COVID-19 EG.5, turunan dari Omicron, mencuat sebagai ancaman baru. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Varian COVID-19 kembali menjadi sorotan di Indonesia dengan munculnya subvarian EG.5, yang menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus baru-baru ini.
Subvarian EG.5, yang merupakan turunan dari varian Omicron, telah resmi diakui sebagai Variant of Interest (VoI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa varian Covid EG.5 memasuki Indonesia melalui Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Varian ini juga telah terdeteksi di beberapa negara tetangga, termasuk Singapura.
"Hasil identifikasi varian EG sudah masuk, masuknya banyak dari negara tetangga. Yang pertama ingin saya sampaikan ini adalah variannya tetap Omicron, subvariannya ada EG.1 sampai EG.5," ungkap Budi Gunadi dalam konferensi pers di Media Center Indonesia Maju, Jakarta, pada Kamis, (14/12).
Meskipun varian ini memiliki tingkat penularan yang cepat, Menkes Budi menegaskan bahwa subvarian EG (EG.1 sampai EG.5) masih termasuk ke dalam kelompok 'anakan' Omicron.
"Ini bukan varian baru. Subvarian EG, variannya tetap Omicron, ciri-cirinya itu menyebarnya cepat, tapi fatality rate-nya sangat rendah. Itu sebabnya yang masuk rumah sakit dan sampai meninggal sangat sedikit," tegasnya.
Menurut Budi, kasus kematian yang terkait dengan varian Covid EG.5 mungkin juga dipicu oleh penyakit lain yang diderita pasien.
"Kalau pun ada, sebenarnya meninggalnya bukan karena COVID-19, karena penyakit lain. Tapi begitu dites ternyata dia positif (COVID)," tambahnya.
Baca Juga: Kemenkes RI Gencarkan Vaksinasi Booster Hadapi Lonjakan Covid-19 dan Varian Eris
Menghadapi maraknya varian Covid EG.5, Budi Gunadi memberikan himbauan kepada masyarakat yang baru pulang dari luar negeri untuk segera melakukan tes Covid. Terutama, bagi mereka yang merasa mengalami gejala seperti COVID-19.
"Sekarang apa yang harus dilakukan? Jadi, buat teman-teman yang dari luar negeri sebaiknya memang begitu pulang dites, apalagi kalau sudah merasa enggak enak badan," pesannya.
Dalam upaya pencegahan COVID-19, Menkes Budi Gunadi juga mengimbau kelompok masyarakat berisiko tinggi tertular dan memiliki penyakit komorbid untuk melengkapi vaksinasi primer dan booster sesuai kebutuhan.
"Yuk booster tambahan karena itu memperkuat sistem imun kita, sehingga kalau datang lagi (COVID), bisa mengurangi keparahan dari penyakit tersebut. Mumpung vaksinnya juga masih ada," ungkapnya.
Sementara itu, situasi COVID-19 di Indonesia menunjukkan peningkatan tren kasus sejak pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023. Kemenkes RI menyatakan perlunya upaya serentak dari seluruh elemen masyarakat untuk mencegah penularan yang lebih lanjut.
Dengan adanya subvarian EG.5 yang dominan dalam peningkatan kasus COVID-19, Kemenkes merekomendasikan agar masyarakat segera melengkapi vaksinasi COVID-19, termasuk dosis booster, sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini menjadi langkah strategis mengingat risiko tertular saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sangat mungkin terjadi.
"Sehingga sangat direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19 baik dosis primer maupun booster sesuai ketentuan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi.
Dengan langkah-langkah preventif ini, diharapkan dapat meminimalkan dampak lonjakan kasus COVID-19 di tengah masyarakat.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Kenali Gejala Varian Eris Eg.5