Waduh! Sabut Kawat Ini Nyangkut Saat Anak Makan Bihun

Seorang bocah berusia 5 tahun mengalami insiden berbahaya setelah sabut kawat logam tersangkut di tenggorokannya saat makan bihun.

Waduh! Sabut Kawat Ini Nyangkut Saat Anak Makan Bihun
Waduh! Sabut Kawat Ini Nyangkut Saat Anak Makan Bihun. Gambar: World of Buzz

BaperaNews - Seorang bocah berusia 5 tahun mengalami insiden berbahaya setelah sabut kawat logam tersangkut di tenggorokannya saat makan bihun di sebuah kedai makan di Punggol, Singapura.

Kejadian ini terjadi pada Minggu (19/7) dan langsung menjadi sorotan publik setelah sang ibu membagikan pengalaman tersebut di grup Facebook Complaint Singapore.

Menurut laporan dari World of Buzz, insiden ini bermula saat keluarga korban sedang makan malam di kedai makan tersebut. Setelah beberapa suap, anak laki-laki tersebut mulai mengeluhkan sakit di tenggorokan.

Ayahnya segera mengecek dan menyingkirkan makanan di dekat mulut anaknya, namun rasa sakit tersebut tidak kunjung reda.

Sang ibu kemudian memiringkan kepala anaknya dan menemukan sebuah potongan sabut kawat logam aluminium sepanjang sekitar 1 cm yang tersangkut di tenggorokannya. Ia langsung meminta anaknya memuntahkan kawat tersebut.

Ketika orang tua anak tersebut melaporkan kejadian ini kepada pegawai wanita di kedai makan, mereka mendapatkan respons yang mengecewakan. Pegawai tersebut hanya menanggapi dengan, "Jadi Anda ingin saya melakukan apa?"

Baca Juga: Wanita Asal China Ini Punya Berat Cuma 25 Kg dengan Tinggi 160 Cm

Kekecewaan ini membuat sang ibu memutuskan bahwa keluarganya tidak akan kembali makan di kedai tersebut. Setelah insiden ini menjadi viral di media sosial, pegawai di kedai makan mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk mengembalikan uang kepada korban dan meningkatkan praktik keamanan dapur.

Menurut penjelasan pegawai, sabut kawat logam biasanya digunakan untuk mencuci piring setelah memasak.

Shin Min Daily News juga membagikan foto pegawai yang sedang membersihkan wajan menggunakan sabut kawat pencuci piring. Meskipun demikian, sang ibu menyatakan bahwa keluarganya tidak tertarik pada kompensasi finansial dan lebih kecewa dengan sikap pegawai yang dianggap menganggap kejadian ini sebagai masalah sepele.

Kasus ini mengingatkan kembali pada beberapa insiden serupa sebelumnya di Singapura, seperti kejadian di mana seorang wanita mengalami robekan dinding mulut akibat makan donat yang berisi pecahan kaca. 

Pihak berwenang dan publik di Singapura diharapkan lebih waspada terhadap praktik kebersihan di tempat makan dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Baca Juga: BPOM Singapura Resmi Izinkan Konsumsi 16 Serangga Ini