UNICEF Sebut 70% Sumber Air Minum Di Indonesia Tercemar Limbah Tinja

UNICEF (United Nations Children’s Fund) menyampaikan bahwa hampir 70% dari 20 ribu sumber air minum rumah tangga di Indonesia telah tercemar limbah tinja.

UNICEF Sebut 70% Sumber Air Minum Di Indonesia Tercemar Limbah Tinja
UNICEF sebut 70% sumber air minum di Indonesia tercemar limbah tinja. Gambar : dw.com

BaperaNews - UNICEF (United Nations Children’s Fund) menyampaikan temuannya, hampir 70% dari 20 ribu sumber air minum rumah tangga di Indonesia tidak layak, telah tercemar limbah tinja. UNICEF menyebut hal itulah yang menyebabkan penyakit diare yang beresiko kematian untuk balita.

Data diambil dari studi kualitas air minum rumah tangga yang digelar Kemenkes pada tahun 2020 lalu. UNICEF kini meluncurkan kampanye #dihantuitai untuk memberi pemahaman kepada warga tentang pentingnya memiliki air yang bersih dan efek buruk air yang terkontaminasi limbah tinja.

Tai sendiri artinya ialah tinja. Dihantui tai artinya dihantui tinja, artinya sumber air tercemar limbah tinja.

Masyarakat dianjurkan untuk mengolah septic tanknya dengan baik, memastikan WC memiliki jarak yang jauh dari sumur sebagai sumber air minum. Sebab jarak WC dan sumur yang terlalu dekat membuat air di sumur beresiko #dihantuitai atau tercemar limbah tinja.

“Sanitasi yang aman bisa merubah kehidupan anak-anak kita dan membuka kesempatan bagi mereka mewujudkan potensi dirinya. Sayangnya, begitu banyak anak-anak yang tinggal di daerah terdampak sanitasi berada dalam kondisi tidak aman dan hal ini membuat aspek pertumbuhan terancam” ujar Perwakilan UNICEF Robert Gass Sabtu 12 Februari 2022 lalu.

Baca Juga : Jokowi Janji Kurangi Sampah Laut hingga 70 Persen Pada 2025

Robert Gass menyebut Indonesia sebenarnya sudah mencapai kemajuan signifikan dalam peningkatan mutu sanitasi dasar, namun angka rumah tangga yang mempunyai toilet dengan sambungan septic tank tertutup yang rutin dibersihkan masih kurang dari 8%.

Hal itulah yang dianggap pemicu limbah tinja tidak terkelola dengan baik hingga membuat sumber air minum rumah tangga tercemar. Gass menyebut sanitasi buruk membuat daya tahan tubuh anak melemah. Anak bisa hidup sehat jika memiliki asupan yang sehat, makanan dan minuman, maka perlu untuk memberikan air yang benar-benar bersih untuk mereka.

“Sanitasi yang tidak diurus dengan baik bisa membuat daya tahan tubuh anak-anak lemah dan membuat dampak permanen bahkan kematian, kami harap makin banyak rakyat Indonesia yang mau lebih berperan mengelola sanitasi rumah tangganya dengan kampanye ini demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak dan keluarga mereka” pungkasnya.

Jika ragu akan kebersihan air di sumber air rumah, boleh menggunakan air mineral kemasan yang terjaga kebersihannya, dengan demikian anak-anak jauh lebih aman dari resiko penyakit sumber air yang tercemar limbah tinja.

Baca Juga : Awas! Marak Pencurian Berkedok Penyaluran Bansos