Tol Semarang-Solo Telan 11 Korban Jiwa Hanya Dalam 2 Hari

Kecelakaan yang terjadi di jalur Tol Semarang – Solo di daerah Boyolali, Jawa Tengah selama dua hari berturut-turut telah merenggut setidaknya 11 nyawa.

Tol Semarang-Solo Telan 11 Korban Jiwa Hanya Dalam 2 Hari
Tol Semarang-Solo Menelan 11 Korban Jiwa Dalam Dua Hari Berturut-turut. Gambar : kppip.go.id

BaperaNews - Kecelakaan yang terjadi di jalur Tol Semarang – Solo di daerah Boyolali, Jawa Tengah selama dua hari berturut-turut telah merenggut setidaknya 11 nyawa.

Kecelakaan Tol Semarang-Solo pertama pada Jumat (14/4) pada pukul 04.00 WIB yang melibatkan satu minibus elf dan tujuh kendaraan besar membuat 8 korban tewas.

Berlanjut kecelakaan Tol Semarang-Solo pada Sabtu (15/4), truk ditabrak mobil Honda CRV dari belakang yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Sungguh mengerikan, kedua lokasi kecelakaan Tol Semarang-Solo tersebut hanya berjarak 15 km saja. Dimana pada kecelakaan kedua menewaskan ayah, ibu dan anak yang berasal dari daerah Bekasi.

Penyebabnya Adalah Jalur Black Link

Diketahui kontur jalan pada lokasi kecelakaan mempunyai karakteristik menurun kemudian menanjak, sehingga banyak mobil harus menambah kecepatan untuk bisa melewatinya dengan mulus.

Berdasarkan fakta tersebut AKP M. Herdi Pratama (Kasatlantas Polres Boyolali) memberi julukan jalur Black Link. 

Baca Juga : Awas! Ini Titik Rawan Macet dan Kecelakaan di Jalur Mudik Jabar

“Menurut saya, pemberian julukan jalur Black Link atau jalur tengkorak sangatlah tepat. Alasannya adalah agar orang-orang bisa lebih paham saat melewati jalan tersebut sehingga bisa lebih berhati-hati, mulai dari melakukan pengecekan lebih lanjut terkait kondisi kendaraan secara menyeluruh hingga memastikan kondisi fisik dalam keadaan sehat dan fit,” ungkap AKP M. Herdi Pratama (Kasatlantas Polres Boyolali).

Jalur Black Link yang dimaksudkan tadi ternyata masuk dalam kategori jalan paling rawan terjadi kecelakaan di dalam ruas jalan tol. Sehingga dibutuhkan kehati-hatian dan tingkat kewaspadaan yang tinggi.

Lebih lanjut AKP M. Herdi Pratama (Kasatlantas Polres Boyolali) menjelaskan bahwa daerah Boyolali bisa dianggap sebagai kawasan yang melelahkan bagi para pengemudi. Namun rasanya banyak supir yang terlena dengan buaian perjalanan sehingga mengabaikan berbagai kondisi fatal seperti rasa lelah namun masih tanggung hingga memaksakan diri meski sedang ngantuk berat.

Besar kemungkinan, para pengendara yang terlibat kecelakaan ini merasa jarak tempuh ke lokasi yang dituju sudah dekat, jadi tidak butuh istirahat karena tanggung. Mungkin bisa saja tujuannya Solo, Ngawi atau daerah terdekat lainnya,” tambah AKP M. Herdi Pratama (Kasatlantas Polres Boyolali).

Dengan alasan itu, banyak pengemudi yang kemungkinan memaksakan diri meski kondisinya tidak baik-baik saja.

Tidak lupa, AKP M. Herdi Pratama (Kasatlantas Polres Boyolali) menegaskan dan memperingatkan, pada arus mudik lebaran 2023, sebaiknya para pengemudi harus selalu berhati-hati dimanapun berada. Jika lelah, meski jaraknya tanggung, segeralah beristirahat. Ingat, keluarga tercinta sedang menunggu Anda di rumah.

Baca Juga : Anaknya Kecelakaan Maut di Ragunan, Ira Riswana: Tak Ada Perlakuan Khusus