Kasus COVID RI Naik Kembali, Kemenkes Sebut Akibat Varian Arcturus

Kasus covid 19 di Indonesia kembali naik dengan adanya varian baru Omicron Arcturus (XBB 1.16) yang disebut lebih cepat menular, mari kenali gejalanya.

Kasus COVID RI Naik Kembali, Kemenkes Sebut Akibat Varian Arcturus
Covid 19 Arcturus jadi penyebab kenaikan kasus Covid-19. Gambar: unsplash.com/Dok.Martin Sanchez

BaperaNewsBaru-baru ini jumlah kasus covid 19 di Indonesia kembali naik. Kemenkes menyinggung adanya varian baru Omicron Arcturus (XBB 1.16) yang disebut lebih cepat menular dibanding varian sebelumnya.

“Kita tahu ada potensi dari Arcturus yang karakteristiknya lebih cepat menular” tutur Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia hari Minggu (16/4).

Nadia juga membahas tentang aktivitas warga yang memiliki gejala flu, kondisi tersebut bisa saja bentuk Covid-19 Arcturus dan menular kepada orang lain.

“Gejalanya ringan tidak isolasi, maka mempercepat penularan terlebih prokes makin kendor meski di tempat padat atau kerumunan” imbuhnya.

Gejala Covid19 Arcturus hampir sama dengan flu seperti demam, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, kadang ditemukan gejala nyeri pada tubuh. 

Baca Juga : Mulai 24 Januari, Warga 18 Tahun ke Atas Bisa Vaksin Covid-19 Booster Kedua

Dari data Kemenkes per 10 April 2023, kasus Covid 19 di Indonesia naik menjadi 494 dan per 14 April 2023 menjadi 1.017. Artinya terjadi kenaikan kasus Covid 19 di Indonesia yang berturut-turut selama periode tanggal tersebut. Berikut detail data terbarunya : 

Kenaikan Kasus Covid19 di Indonesia

  • 10 April 494 kasus
  • 11 April 944 kasus
  • 12 April 987 kasus
  • 13 April 990 kasus
  • 14 April 1.017 kasus
  • 15 April 941 kasus (menurun)

Di tanggal 15 April memang terjadi penurunan jumlah kasus, namun hal ini perlu diwaspadai, terlebih Arcturus dipastikan sudah ada atau sudah ditemukan di Indonesia.

Masyarakat diwanti-wanti untuk bisa menjaga kesehatan diri dan mencegah penularan covid19 secara mandiri, dengan tetap menerapkan prokes seperti rajin cuci tangan dan memakai masker di tempat padat atau kerumunan atau ketika berkunjung ke orang-orang yang berisiko mudah sakit seperti lansia atau orang dengan komorbid.

Memang PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) telah dihapuskan, masyarakat tetap harus tingkatkan kewaspadaan. Lengkapi dosis vaksin Covid19 hingga booster kedua untuk membantu mencegah penularan dan mengurangi resiko jika tertular.

Naiknya angka Covid-19 bersamaan dengan momen ramadhan dan lebaran 2023 dimana cenderung muncul lebih banyak kerumuman dibanding hari biasa.

Pemerintah berharap masyarakat bisa belajar dari pandemi masa dulu yang membuat segala hal mulai pendidikan hingga ekonomi terasa sulit, lakukan pencegahan dan antisipasi secara mandiri, jangan sampai masa-masa kelam pandemi dulu terulang lagi.

Baca Juga : Terdeteksi Masuk RI, Simak Gejala Covid-19 Varian Arcturus