Suspek Covid-19 Tembus 2 Juta, Korut Tunjuk Jubir Urusan Pandemi

Korea Utara menunjuk satu orang pejabat untuk jadi juru bicara dalam hal penanganan pandemi covid-19 usai ditemukannya 2 juta suspek!

Suspek Covid-19 Tembus 2 Juta, Korut Tunjuk Jubir Urusan Pandemi
Suspek Covid-19 Tembus 2 Juta, Korut Tunjuk Jubir Urusan Pandemi. Gambar: Unsplash.com

BaperaNews - Korea Utara menunjuk satu orang pejabat untuk jadi juru bicara dalam hal penanganan pandemi covid-19 yang terjadi di Negara tersebut di tengah kekhawatiran usai ditemukannya 2 juta suspek. Pejabat tersebut tampil di televisi siaran lokal setempat setiap hari pukul 09.30 selama seminggu terakhir ini, ia melaporkan jumlah kasus demam dan jumlah kematian per hari serta melaporkan pedoman penanganan covid-19.

Pejabat yang bersangkutan bernama Ryu Yung Choi, menjadi wajah publik yang membantu pemerintah mengatasi penyebaran covid-19, Ryu bekerja di pusat pencegahan darurat epidemic, ia kerap terlihat memakai setelan dan kacamata ketika menyampaikan kampanye terkait pencegahan penyebaran covid-19.

“Kita harus mempertegas upaya untuk mengendalikan dan melakukan isolasi kepada semua orang yang terinfeksi tanpa kecuali, juga mengeliminasi ruang apapun yang bias jadi penyebaran virus” ujarnya pada hari Jumat 20 Mei 2022.

Informasi lebih lanjut tentang sosok Ryu sangat sedikit, namun laporan Korea Utara pada tahun 2017 menyebut Ryu ialah direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Korut, pada saat itu, Ryu menyebut Korsel berusaha meneror Korea Utara dengan senjata biokimia dan melakukan perlawanan kepada Kim Jong Un, tuduhan itu pun dibantah oleh pihak Korsel.

Baca Juga: Rusia Tutup Kantor CBC Kanada Hingga Inggris Komentari G20

Pejabat Kementerian Unifikasi Korsel juga menyebut Ryu memang memegang jabatan tersebut, namun belum jelas apakah Ryu yang dimaksudkan kali ini sama dengan orang yang melontarkan tuduhan atau bukan.

Sementara itu Korea Utara terbuka tentang masalah covid-19 di negaranya dan meyakinkan masyarakat agar gabung dalam upaya penanganan dan pencegahan penyebaran covid-19, yang menurut mereka partisipasi publik ialah kuncinya.

“Tampak sejumlah nilai propaganda mengingat jumlah kasus covid-19 yang dilaporkan rendah dibanding tempat lain, mengungkap angka kematian memang butuh penilaian politik mengingat bisa memicu ketakutan masyarakat dan memperburuk sentimen publik” ujar Yang Moo Jin dari Universitas Studi Korea Utara.

Korut baru mengakui adanya covid-19 di negaranya beberapa waktu lalu setelah lebih dari 2 tahun covid-19 menjadi pandemi di dunia ini, sejauh ini jumlah kasus yang dilaporkan mencapai 2.241.610 dengan 65 kematian, namun belum jelas data lebih lanjut mengenai kisaran usia yang terkena atau gejala yang mereka alami serta bagaimana pengobatan dilakukan mengingat Korut belum menjalankan vaksinasi covid-19 bagi warga negaranya.

Baca Juga : Rusia Pakai Senjata Laser Terbaru Serang Ukraina Efeknya Mengerikan