Wabah Kutu Busuk di Korea Selatan Mengganas, Ini Awal Mulanya!
Korea Selatan dalam kewaspadaan tinggi akibat merebaknya wabah kutu busuk. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Korea Selatan saat ini berada dalam kewaspadaan tinggi terkait merebaknya wabah kutu busuk yang telah memengaruhi berbagai fasilitas umum termasuk tempat pemandian, asrama, hingga transportasi umum.
Kasus terbaru ini merupakan kebangkitan kembali masalah yang sebelumnya dianggap telah berhasil diberantas pada era 1970-an. Menurut laporan media Yonhap, insiden pertama wabah ini dilaporkan di Universitas Keimyung, Daegu, pada September ketika mahasiswa mengalami gigitan kutu busuk di asrama mereka.
Dengan adanya peningkatan jumlah kasus yang dikonfirmasi di pusat kota Seoul dan laporan terus berdatangan, tercatat hingga 30 suspek pada tanggal 7 November, pemerintah dan otoritas kesehatan telah mengambil langkah cepat untuk mengatasi situasi.
Kegiatan inspeksi yang intensif ini dijadwalkan akan berlangsung sampai 8 Desember dengan fokus pada pembersihan menyeluruh di lokasi yang terdeteksi adanya kutu busuk.
Pemerintah dalam upaya proaktifnya juga telah mendorong impor pestisida yang lebih efektif serta mempelajari jalur penularan dan ketahanan kutu busuk terhadap pengendalian hama yang ada.
Otoritas lokal dan badan pengendalian penyakit intensif melakukan komunikasi dengan masyarakat, termasuk memastikan bahwa fasilitas umum seperti bandara melakukan inspeksi lebih sering, dari sekali menjadi dua kali seminggu untuk mengisolasi dan membasmi kutu busuk bila ditemukan.
Baca Juga: Kemenkes Pastikan Wabah Antraks Tidak Menular Antar Manusia
Selain itu, Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul telah mengirim surat ke 11 kantor dukungan pendidikan untuk memerintahkan pemeriksaan asrama dan fasilitas sekolah. Para orang tua siswa di beberapa sekolah dasar dan menengah di Seoul juga telah diinformasikan mengenai ciri-ciri kutu busuk dan cara desinfeksi yang tepat.
Industri perhotelan tidak ketinggalan dalam respons cepat terhadap wabah ini. Misalnya, Lotte Hotels and Resorts telah melaksanakan pedoman pencegahan yang meliputi desinfeksi berkala di seluruh cabang mereka.
Langkah-langkah serupa diambil oleh operator transportasi umum, di mana pengemudi diinstruksikan untuk mendesinfeksi kendaraan dua kali sehari dan penggantian kursi berbahan kain dengan kursi plastik untuk memudahkan pembersihan.
Wabah kutu busuk ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan penduduk setempat, tidak hanya karena dampak langsung dari gigitan yang menyakitkan tetapi juga stigma sosial terkait dengan kebersihan.
Pejabat pemerintah telah mengakui bahwa hal ini mungkin menjadi faktor yang membuat beberapa orang ragu untuk melaporkan kasus, walaupun mereka menekankan pentingnya melaporkan untuk mengendalikan penyebaran lebih lanjut.
Kutu busuk dikenal sebagai hama yang sulit dideteksi dan diberantas karena kemampuan mereka bersembunyi dan bertahan dalam berbagai kondisi. Gigitan mereka tidak hanya menyebabkan iritasi fisik berupa lepuh atau ruam tapi juga bisa memicu reaksi alergi yang serius.
Sebagai respons terhadap wabah ini, Korea Selatan telah menunjukkan komitmennya untuk melindungi kesehatan publik melalui serangkaian langkah yang bertujuan untuk mengatasi masalah ini secara cepat dan efektif. Inisiatif ini tidak hanya menunjukkan tanggapan terhadap situasi saat ini tetapi juga merupakan upaya preventif terhadap potensi masalah serupa di masa mendatang.