Rusia Tegaskan Latihan Militer dengan Indonesia Tidak Mengancam Negara Lain
Latihan militer Orruda antara Rusia dan Indonesia digelar di Surabaya, 4-8 November 2024, untuk memperkuat kolaborasi dan kapabilitas pertahanan kedua negara.
BaperaNews - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, menegaskan bahwa latihan militer yang akan berlangsung antara Angkatan Laut Rusia dan Indonesia di Surabaya pada 4-8 November 2024 tidak dimaksudkan sebagai ancaman terhadap negara lain.
Tolchenov menyatakan bahwa latihan ini merupakan bagian dari kerja sama rutin di bidang pertahanan antara kedua negara, dengan tujuan meningkatkan kapabilitas militer serta memajukan kolaborasi pertahanan di masa depan.
Menurut Tolchenov, latihan yang dinamai “Orruda” ini merupakan gabungan dari kata “Orel” yang berarti elang dalam bahasa Rusia dan “Garuda” sebagai lambang negara Indonesia.
Orruda akan menjadi latihan militer pertama yang melibatkan Angkatan Laut Rusia dan Indonesia, dan disebut sebagai hasil dari hubungan bilateral yang erat antara kedua negara.
"Latihan ini adalah bagian dari hubungan bilateral yang telah terjalin lama. Kami tidak bermaksud mengancam siapa pun. Tujuannya murni untuk memperkuat kemampuan pertahanan kedua negara dan membuka peluang kerja sama ke depan,” ujar Tolchenov dalam konferensi pers di kediamannya di Jakarta Selatan, Senin (28/10).
Tolchenov menambahkan bahwa Rusia telah melakukan latihan militer serupa dengan berbagai negara, dan Indonesia sendiri secara aktif memperkuat pertahanannya melalui latihan bersama dengan negara-negara sahabat. Tolchenov meyakini bahwa kegiatan ini tidak perlu menimbulkan kekhawatiran di kawasan.
“Saya dengar dan baca bahwa Indonesia sudah sering mengadakan latihan militer dengan banyak negara. Jadi, saya yakin hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Kami melaksanakan latihan ini bersama negara-negara sahabat, termasuk Indonesia,” jelas Tolchenov.
Baca Juga : China Gelar Latihan Perang Skala Besar di Taiwan, Puluhan Pesawat-Kapal Dikerahkan
Menanggapi kemungkinan pemantauan dari negara lain, Tolchenov menegaskan bahwa latihan ini bersifat terbuka meski tidak ada undangan resmi bagi pengamat asing.
“Kami tidak menyembunyikan apa pun. Jika ada negara yang ingin memantau dari satelit atau kapal, mereka dipersilakan,” tambahnya.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana, menyatakan bahwa Indonesia akan mengerahkan sejumlah aset utama dalam latihan Orruda, termasuk fregat KRI I Gusti Ngurah Rai-332, korvet KRI Frans Kaisiepo-368, dan helikopter antikapal selam AS565 MBe.
Wira menyebutkan bahwa latihan ini akan menjadi kesempatan strategis bagi prajurit TNI AL untuk menguji kemampuan dalam operasi militer perang.
“Latihan ini penting untuk menguji kemampuan prajurit kita dalam operasi militer perang sekaligus mempererat hubungan kedua negara di bidang pertahanan,” ungkap Wira pada Rabu (23/10), dalam pernyataan kepada media lokal.
Selain mempererat hubungan militer, Wira berharap latihan Orruda akan memperluas kemampuan kedua negara dalam berbagi informasi dan teknologi terkait sistem operasi dan jaringan kelautan.
Kapabilitas ini diharapkan dapat mendukung kedua angkatan laut dalam menghadapi potensi ancaman atau insiden yang membutuhkan respons bersama di masa depan.
Menurut Wira, latihan ini mencerminkan komitmen Indonesia dan Rusia dalam membangun kedekatan militer yang saling menguntungkan.
Kegiatan Orruda di Surabaya ini diharapkan dapat memperkuat hubungan pertahanan dan meningkatkan kolaborasi teknologi antara kedua negara dalam bidang operasi kelautan.
Latihan Orruda juga menjadi bukti kesiapan TNI AL dalam berkolaborasi dengan negara-negara mitra, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang terbuka terhadap kerja sama internasional di bidang pertahanan, dengan tetap mengutamakan perdamaian dan stabilitas kawasan.
Baca Juga : China Kerahkan 111 Pesawat Tempur untuk Lintasi Perbatasan Taiwan