Rusia Bantah Hancurkan Gudang Gandum Di Odessa Ukraina

Rusia bantah serang gudang gandum di Odessa, Ukraina sehari setelah adanya perjanjian pembukaan ekspor gandum yang sebelumnya sempat terhenti karena perang.

Rusia Bantah Hancurkan Gudang Gandum Di Odessa Ukraina
Rusia bantah menghancurkan gudang gandum di Odessa. Gambar : AP Photo/[Petros Giannakouris

BaperaNews - Rusia membantah klaim dari Ukraina bahwa pasukannya telah menyerang Pelabuhan Odessa, Ukraina pada hari Sabtu (23/7) atau sehari setelah adanya perjanjian pembukaan ekspor gandum yang sebelumnya sempat terhenti karena perang.

Bantahan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, Rusia yang menyatakan tidak melakukan serangan tersebut dan akan menyelidiki lebih lanjut.

“Rusia mengatakan kepada kami bahwa mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan serangan ini dan akan menyelidiki dengan cerman” ujarnya (24/7).

Meski demikian, serangan ini membuat Akar prihatin. Sebab terjadi hanya sehari setelah Rusia dan Ukraina berkomitmen di hadapan PBB dan Turki bahwa mereka akan membuka ekspor gandum kembali. “Fakta bahwa insiden ini terjadi setelah kesepakatan yang kemarin kami buat, benar-benar membuat kami prihatin” imbuhnya.

Sementara itu Sekjen PBB Antonio Guterres dengan tegas mengutuk serangan tersebut, padahal baru saja sehari dibuat kesepakatan untuk Rusia dan Ukraina untuk tetap mengekspor gandum agar memastikan stok pangan global tetap lancar.

“Produk-produk ini sangat diperlukan untuk mengatasi krisis pangan global dan meringankan jutaan orang, orang yang membutuhkan di seluruh dunia. Implementasi penuh dari Rusia dan Ukraina sangat penting” ujar Guterres.

Baca Juga : Gandum Mulai Langka, Jokowi : Yang Suka Makan Roti Dan Mie Harganya Bisa Naik

Sebelumnya Ukraina menyebut ada serangan “ludah wajah” Presiden Rusia Vladimir Putin dan menuduh Rusia menyerang gudang gandum Ukraina.

Ukraina menyebut Putin telah mengingkari kesepakatan yang dibuat tentang ekspor gandum, Ukraina menyalahkan Rusia atas serangan di gudang gandum, Odessa. Namun Rusia dengan tegas membantah dan menyatakan bukan pelaku dari serangan tersebut.

“Menyerang target penting untuk ekspor gandum sehari setelah menandatangani perjanjian itu sangat tercela sekali dan menunjukkan pengabaian Rusia pada hukum serta komitmen internasional” ujar Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josepp Borrel yang ikut mengomentari.

Gudang gandum di Odessa ialah salah satu dari tiga lokasi perjanjian, gandum disimpan di tempat tersebut untuk diekspor namun justru diserang oleh pihak yang belum jelas siapa pelakunya hingga saat ini.

Sebelumnya Rusia dan Ukraina sepakat untuk menandatangani perjanjian membuka kembali ekspor gandum dan biji-bijian dengan tujuan meringankan kelaparan akut yang melanda 47 orang di dunia akibat perang Rusia Ukraina.

Belum diketahui siapa sebenarnya pihak yang bertanggung jawab atas serangan di gudang gandum Odessa, Ukraina.

Baca Juga : Krisis Gandum, Moeldoko Sebut Kenaikan Harga Mie Tak Bisa Dihindari