Respon Jokowi Soal Banyak Negara Luar Yang Bergantung Pada RI
Presiden Jokowi memberi respon usai mengetahui banyaknya Negara di dunia yang sangat bergantung pada Indonesia dalam hal ekonomi, terutama tentang batu bara dan minyak sawit mentah.
BaperaNews - Presiden Jokowi menyampaikan banyak Negara yang bergantung pada Indonesia dalam hal ekonomi, hal inipun menjadi acuan dan strategi Jokowi dalam rancangan ekonomi. Misalnya tentang batu bara dan minyak sawit mentah atau CPO.
Jokowi juga mengaku kaget ketika mengetahui tidak hanya 1 atau 2 negara yang bergantung pada Indonesia, namun banyak sekali.
“Sebetulnya sudah saya cek beberapa kali, siapa yang bergantung sama kita? Ternyata banyak sekali, batu bara kita stop dua minggu saja yang telepon banyak sekali, mulai dari Perdana Menteri sampai Presiden. Ini bergantung, banyak sekali, saya juga kaget urusan batu bara ini” ujar Jokowi di Istana Negara pada Jumat (2/12).
Negara-negara di dunia juga banyak yang bergantung dengan minyak sawit mentah Indonesia. “Begitu juga dengan minyak sawit mentah, CPO, kita stop, kita pernah stop, banyak pertanyaan datang, juga dari IMF, dari Bank Dunia, tanya kenapa harus distop, saya jawab ya karena di dalam negeri hilang barangnya, saya utamakan untuk rakyat dulu” terangnya.
Menurut para Kepala Negara di dunia, Indonesia sudah lama menerapkan keterbukaan ekonomi, namun jangan sampai keterbukaan tersebut disalahgunakan. Contohnya Amerika Latin, sudah menerapkan keterbukaan ekonomi sejak tahun 1950 dan masih jadi Negara berkembang hingga saat ini.
Baca Juga : Jokowi: Indonesia Harus Hati-Hati Dan Waspada Hadapi 2023
“Apa yang terjadi? Sudah lebih dari 70 tahun, Negara mereka jadi Negara berkembang terus, ini ada apa, apa masalah apa, saya ikuti, masalahnya mengutamakan keterbukaan itu membuka seluas-luasnya untuk investor, ini benar, tapi harus hati-hati” lanjutnya.
Hal berbeda terjadi di Taiwan dan Korea Selatan, pemerintahnya membuat desain besar. Pemerintah Indonesia juga akan membuat desain dan strategi besar, yakni membuat Negara lain bergantung pada Indonesia.
Jokowi mengungkap alasan untuk tetap optimis yakni karena Indonesia punya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah.
“Kita ini punya potensi besar, kekuatan besar, seiring kita lupakan, di tahun 2030 nanti kita bonus ada 21 juta tenaga produktif” sambungnya.
Indonesia juga punya pasar besar termasuk pasar ASEAN yang mencapai 600 juta penduduk. Begitu pula dari sisi geografis, Indonesia berada di jalur perdagangan dunia.
“Kekuatan inilah yang harus kita ingat dalam rangka membangun strategi besar bisnis Negara, agar ekonomi Negara kita bisa mencapai visi yang diharapkan” pungkasnya.
Tentunya segenap kekuatan tersebut harus diimbangi dengan kemauan untuk belajar dan melek teknologi, agar kekuatan tersebut dimanfaatkan dan berdampak baik pada masyarakat sendiri. Maju terus Indonesia!
Baca Juga : Berikut Daftar Lengkap Investasi Yang Diraih Indonesia Saat KTT G20 Bali