Prabowo Subianto Panggil 7 Guru Besar PTN-PTS ke Kertanegara
Prabowo Subianto panggil tujuh guru besar PTN dan PTS bahas susunan kabinet 2024-2029. Akankah guru besar tersebut diumumkan jadi menteri pada 21 Oktober 2024?
BaperaNews - Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, memanggil tujuh guru besar dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta.
Pemanggilan tersebut berlangsung sejak Senin (14/10) hingga Selasa (15/10) sore, dalam rangka diskusi mengenai susunan kabinet mendatang, termasuk menteri, wakil menteri, serta posisi strategis lainnya.
Ketujuh guru besar yang dipanggil Prabowo berasal dari berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Mereka dikenal memiliki posisi prestisius di dunia akademik dan pemerintahan Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah mantan menteri, mantan rektor, serta akademisi yang aktif mengajar di dalam dan luar negeri. Meski begitu, belum ada pengumuman resmi terkait posisi yang akan mereka emban dalam kabinet Prabowo.
Pemanggilan ini merupakan bagian dari proses seleksi untuk menentukan jajaran menteri yang akan membantu pemerintahan Prabowo-Gibran, yang rencananya diumumkan pada Senin (21/10), sehari setelah pelantikan Prabowo sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden pada Minggu (20/10).
Baca Juga : Prabowo Panggil 49 Tokoh ke Kertanegara, Ada yang Jadi Menteri dan Wamen
Profil Singkat Guru Besar yang Dipanggil Prabowo Subianto
Dari tujuh guru besar yang dipanggil, beberapa nama telah dikenal luas di dunia akademik dan politik Indonesia. Salah satunya adalah Abdul Mu'ti, akademisi yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Abdul Mu'ti merupakan lulusan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang, dan melanjutkan studinya di School of Education, Flinders University, Australia.
Ia juga menempuh pendidikan di University of Birmingham pada 2005 dan Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pada 2008.
Abdul Mu'ti dikukuhkan sebagai Guru Besar Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah pada 2 September 2020. Ia diprediksi akan mengisi posisi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dalam kabinet mendatang.
Selain Abdul Mu'ti, nama lain yang dipanggil adalah Yusril Ihza Mahendra. Yusril adalah tokoh berpengalaman di pemerintahan, pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan (1998-2005) serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (2001-2004).
Ia juga pernah menjadi Sekretaris Negara pada periode 2004-2007. Selain kiprahnya di dunia politik, Yusril adalah akademisi yang mengajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI).
Dapat Memberikan Kontribusi Akademisi dalam Pemerintahan
Para guru besar dari PTN dan PTS yang dipanggil ini dipandang mampu memberikan kontribusi signifikan dalam pemerintahan Prabowo mendatang.
Selain pengalaman di dunia pendidikan, mereka juga memiliki rekam jejak dalam mengelola berbagai institusi dan kebijakan di tingkat nasional.
Seperti halnya Abdul Mu'ti yang aktif di Muhammadiyah, dan Yusril yang terlibat dalam penyusunan berbagai perundang-undangan di Indonesia.
Meskipun belum ada kepastian mengenai jabatan yang akan diberikan, keterlibatan akademisi ini mencerminkan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam menyusun kebijakan berbasis pengetahuan.
PTN dan PTS kerap menjadi pusat inovasi dan pendidikan, yang berpotensi memberikan masukan strategis di berbagai sektor, termasuk pendidikan, hukum, dan pemerintahan.
Menunggu Pengumuman Resmi Kabinet
Pemanggilan tujuh guru besar oleh Prabowo Subianto menandakan bahwa proses seleksi calon menteri dan pejabat strategis lainnya tengah berlangsung intensif.
Nama-nama dari kalangan akademisi PTN dan PTS yang dipanggil ini memberikan indikasi bahwa Prabowo berupaya melibatkan pakar dari berbagai bidang untuk mendukung jalannya program-program pemerintahannya.
Pengumuman resmi susunan kabinet dijadwalkan akan disampaikan pada 21 Oktober 2024. Para guru besar ini, dengan latar belakang akademik dan pengalaman mereka, diprediksi akan memainkan peran penting dalam pemerintahan mendatang, meskipun posisi pasti mereka masih belum terungkap.
Baca Juga : Lebih dari 100 Tokoh Telah Dipanggil oleh Prabowo Sebagai Calon Menteri-Wamen