Prabowo Kunjungi China Atas Undangan Xi Jinping pada 8-10 November 2024
Prabowo Subianto kunjungi China (8-10/11) atas undangan Xi Jinping, bahas kerja sama ekonomi, diplomasi, dan stabilitas kawasan. Lawatan lanjut ke AS, Peru, Brasil, Inggris.
BaperaNews - Presiden Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada 8-10 November 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan luar negeri pertama Prabowo setelah pelantikannya, atas undangan langsung Presiden China Xi Jinping.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri China, pertemuan tersebut akan berlangsung di Beijing dengan agenda utama pertemuan bilateral dan penghormatan di Monumen Pahlawan Rakyat di Lapangan Tiananmen.
Dalam kunjungannya, Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu Presiden China Xi Jinping. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menyatakan kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan diplomatik dan ekonomi kedua negara.
Selain bertemu Presiden Xi, Prabowo juga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Qiang dan beberapa pejabat Partai Komunis China, menandai komitmen Indonesia dalam memperkuat kemitraan dengan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Agenda di Beijing mencakup sejumlah kegiatan, termasuk peletakan karangan bunga di Monumen Pahlawan Rakyat di Lapangan Tiananmen sebagai simbol penghormatan terhadap sejarah perjuangan China.
Dalam kunjungan ini, kedua negara juga diharapkan membahas topik strategis yang menjadi kepentingan bersama, khususnya dalam memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan stabilitas kawasan.
Setelah kunjungan kenegaraan ke China, Prabowo akan melanjutkan perjalanan internasionalnya ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC.
Pertemuan ini dijadwalkan membahas peningkatan kerja sama bilateral di sektor ekonomi dan keamanan.
Baca Juga : Wapres Gibran Sambut Kunjungan Resmi Han Zheng di Istana Wapres
Kunjungan ke Amerika Serikat akan disusul partisipasi Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Lima, Peru, pada 14-15 November.
Di sana, Prabowo diharapkan menyampaikan pidato tentang pengentasan kemiskinan dan kelaparan, serta melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Peru Dina Boluarte untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama diplomatik.
Setelah menghadiri KTT APEC, Prabowo dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Brasil guna menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada 18-19 November 2024.
Seperti di Peru, di Brasil Prabowo akan menyampaikan pidato terkait upaya Indonesia dalam mengatasi kemiskinan, bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi di dalam negeri.
Rangkaian perjalanan kenegaraan Prabowo akan berlanjut ke London, Inggris, di mana ia dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Wali Kota London Sadiq Khan.
Selain itu, Prabowo juga akan menghadiri acara minum teh bersama Raja Charles di Istana Buckingham.
Di samping agenda resmi, Prabowo juga akan mengunjungi perpustakaan Oxford dan menghadiri forum investasi di Inggris untuk memperluas peluang kerja sama di bidang energi dan investasi antara Indonesia dan Inggris.
Dalam sebuah acara di Jakarta pada (2/11), Prabowo menyatakan bahwa perjalanan internasional ini merupakan bagian dari komitmen memenuhi tanggung jawab sebagai pemimpin negara.
Prabowo menegaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan memperkuat hubungan internasional demi kepentingan rakyat dan negara.
Kunjungan Prabowo ke China atas undangan Xi Jinping mencerminkan hubungan strategis yang semakin erat antara Indonesia dan China. Kedua negara telah lama menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi, dan kunjungan ini diharapkan memperkuat kerja sama di berbagai sektor.
Mengingat peran penting China dalam perekonomian global dan kawasan, kunjungan ini dipandang krusial bagi stabilitas ekonomi dan politik di Asia Tenggara.
Prabowo menekankan pentingnya memperkuat hubungan dengan negara-negara besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dan stabilitas kawasan.
Lawatan ini menjadi bagian dari upaya Indonesia meningkatkan posisinya di panggung dunia, membangun hubungan strategis dengan negara-negara besar, dan mendukung target pembangunan nasional.
Baca Juga : Wakil Presiden Gibran dan PM Korsel Perkuat Kerja Sama di Sektor Hilirisasi dan IKN