Polisi Buru Pelaku yang Siram Siswa SMP di Lembata dengan Air Keras
Aparat Kepolisian Resor (Polres) Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini sedang menyelidiki pelaku yang menyiram air keras terhadap pelajar SMP.
BaperaNews - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih melakukan penyelidikan terkait aksi penyiraman air keras terhadap seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) berinisial M.
Insiden penyiraman air keras tersebut terjadi pada Senin (14/10), saat korban sedang dalam perjalanan menuju SMPN 01 Nubatukan.
Saat ini, polisi berfokus untuk menemukan pelaku yang diduga terlibat dalam tindakan kekerasan ini.
Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Donni Sare, menjelaskan bahwa pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait pelaku. “Kita masih lidik mengenai pelaku. Anggota sebagian masih lidik di lapangan,” ungkapnya saat dihubungi.
Donni juga menyebutkan bahwa pada sore hari setelah kejadian, penyidik akan mengambil keterangan dari beberapa saksi, termasuk warga yang berada di lokasi kejadian dan korban itu sendiri. Ia berjanji akan memberikan perkembangan terbaru mengenai penanganan kasus ini setelah penyelidikan berlangsung.
Menurut keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Wenseslaus Ose Pukan, insiden bermula ketika M berjalan kaki menuju sekolahnya.
Di tengah perjalanan, seorang terduga pelaku tiba-tiba mendekati korban dan menyiramkan air keras ke wajahnya. Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri.
Wenseslaus menambahkan, berdasarkan informasi yang diterima, pelaku diduga berboncengan dan mengenakan kerudung serta masker, yang membuat identitasnya sulit dikenali.
Kondisi M setelah disiram air keras cukup serius. Saat ini, korban sedang dirawat intensif di RSUD Lewoleba, Lembata. Wenseslaus menyatakan harapannya agar pelaku segera ditangkap dan dihadapkan pada hukum.
“Saya berharap polisi bisa segera menangkap pelaku agar hal serupa tidak terulang lagi,” tegasnya.
Baca Juga : Pria di Kosambi Disiram Air Keras Oleh Kelompok Orang Tak Dikenal
Penyiraman air keras adalah tindakan kriminal yang sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan luka serius, terutama pada bagian wajah.
Kasus ini menjadi perhatian khusus tidak hanya bagi pihak kepolisian, tetapi juga bagi masyarakat luas, terutama di kalangan pelajar. Tindakan kekerasan semacam ini tentu menimbulkan ketakutan dan kecemasan di kalangan siswa dan orang tua.
Masyarakat diharapkan turut berperan dalam membantu pihak kepolisian dengan memberikan informasi yang relevan terkait kejadian tersebut.
Polisi juga mengimbau agar warga tidak ragu untuk melaporkan informasi yang dapat membantu dalam penangkapan pelaku. Pihak kepolisian telah membuka saluran komunikasi bagi masyarakat yang memiliki informasi lebih lanjut mengenai kejadian ini.
Sebagai tindak lanjut, pihak kepolisian akan memperkuat koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memastikan keselamatan para pelajar di Lembata. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dan remaja dari tindakan kekerasan di lingkungan sekitar.
Dinas Pendidikan juga berencana untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan siswa, terutama saat berangkat dan pulang sekolah.
Di sisi lain, kasus penyiraman air keras terhadap pelajar SMP ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi di NTT. Tindakan serupa telah beberapa kali menggemparkan masyarakat.
Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara berbagai pihak, termasuk orang tua, sekolah, dan aparat keamanan, untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan lebih lanjut.
Kepolisian Resor Lembata berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan segera. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang beredar. Penanganan kasus seperti ini memerlukan proses yang cermat agar pelaku dapat ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Baca Juga : Polisi Tangkap Pelaku Penyiram Air Keras pada Pasangan yang sedang Goncengan Naik Motor