Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Meninggal Dunia Dibunuh Israel

Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dikabarkan telah meninggal dunia akibat serangan militer Israel. Simak selengkapnya disini.

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Meninggal Dunia Dibunuh Israel
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Meninggal Dunia Dibunuh Israel. Gambar : Dok. kaltimpost.jawapos.com

BaperaNews - Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dilaporkan telah meninggal dunia akibat serangan militer Israel. 

Berita ini memicu beragam reaksi dari warga Jalur Gaza, di mana sebagian menganggap kematian Sinwar sebagai "tragedi," sementara yang lain berharap ini bisa menjadi awal dari akhir konflik berkepanjangan yang telah berlangsung selama setahun terakhir. 

Kematian Sinwar diumumkan pada Jumat (18/10), dan gambar-gambar jenazahnya yang ditemukan di antara reruntuhan dengan luka menganga di kepala beredar cepat di media sosial.

Yahya Sinwar, yang dikenal sebagai salah satu pemimpin kunci Hamas, mengalami akhir yang dramatis setelah bertahun-tahun memimpin kelompok yang telah terlibat dalam pertempuran dengan Israel.

Sinwar, yang merupakan warga asli Gaza, muncul sebagai pemimpin Hamas setelah konflik yang memicu penderitaan berat di kalangan penduduk sipil di wilayah tersebut.

Ketika berita kematian Sinwar menyebar, banyak warga Gaza yang tidak percaya dengan kabar tersebut.

"Pembunuhan Yahya Sinwar adalah tragedi bagi rakyat Gaza, kami tidak menduganya," ujar Amal al-Hanawi (28), seorang pengungsi di area Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah. 

Dia menambahkan bahwa kematian Sinwar mungkin menandakan akhir dari perlawanan yang kuat dari Hamas. 

"Saya mendapat kesan bahwa Hamas sudah berakhir, tidak ada lagi perlawanan yang kuat, mereka sudah hancur," lanjutnya, merujuk pada apa yang dianggapnya sebagai keinginan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Juga : Iran Peringatkan Israel untuk Tidak Membalas Serangan Rudal

Meskipun Hamas belum mengonfirmasi kematian Sinwar, sejumlah sumber dalam kelompok militan itu mengindikasikan bahwa Sinwar memang dibunuh oleh pasukan Israel. Serangan Israel untuk membalas tindakan Hamas selama setahun terakhir telah menyebabkan lebih dari 42.000 korban jiwa, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Dengan kematian Sinwar, muncul pertanyaan di kalangan warga Gaza tentang apakah akhir perang di wilayah tersebut sudah semakin dekat.

"Tidak ada lagi alasan bagi Netanyahu untuk melanjutkan perang pemusnahan ini," ucap Moumen Abou Wassam (22), yang tinggal di area al-Tuffah, Gaza City. 

Dia berharap, dengan kematian Sinwar, proses rekonstruksi Gaza dapat segera dimulai. 

"Insya Allah, perang akan berakhir, dan kita akan melihat dengan mata dan kepala kita sendiri rekonstruksi Gaza," cetusnya penuh harapan.

Sebelum kabar kematian Sinwar tersebar, situasi di Gaza telah diwarnai dengan suara tembakan artileri dan serangan udara yang menargetkan berbagai lokasi, termasuk sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan bagi para pengungsi di area Jabalia.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 14 orang dan memperparah kondisi kemanusiaan di wilayah yang sudah menderita akibat konflik berkepanjangan.

Banyak warga Gaza yang kini terpaksa meninggalkan rumah mereka dan berlindung di kamp-kamp darurat, dengan banyak yang menghadapi tantangan musim dingin yang semakin dekat.

"Kami sudah lelah, perang sudah terlalu jauh, perang telah merenggut segalanya dari kami," ujar Shadi Nofal Abou Maher (23).

Di media sosial dan di jalanan, sejumlah warga Gaza memberikan penghormatan kepada Sinwar, yang dianggap telah berjuang sampai akhir.

"Dia akan dikenang sebagai pemimpin yang gugur di medan perang," kata Ahmed Omar (36). 

Baca Juga : Makin Kejam! Israel Siksa Warga Palestina dengan Penyakit Kudis