Kronologi Walikota Ukraina Yang Jadi Sorotan Usai Dukung Rusia
Walikota Ukraina (kota Sviatohirsk), Volodymyr Bandura menjadi sorotan usai dirinya mendukung Presiden Rusia, Vladimir Putin ketika pasukan Rusia menguasai kota yang dipimpinnya.
BaperaNews - Walikota Ukraina (kota Sviatohirsk), Volodymyr Bandura menjadi sorotan setelah ia berbalik mendukung Presiden Rusia, Vladimir Putin ketika pasukan Rusia menguasai kota yang dipimpinnya.
Walikota Ukraina (kota Sviatohirsk) menjadi sorotan sejak hari Senin 13 Juni 2022, ketika kelompok separatis pro Rusia, Denis Pushilin yang menjadi pemimpin di Donetsk mengunggah foto bersama Walikota Ukraina, Volodymyr Bandura .
Dari unggahan foto di Telegram tersebut, Pushilin menyebutkan bahwa Volodymyr Bandura sudah bergabung dengan DPR (Republik Rakyat Donetsk). “Kami sudah berhubungan dengannya sejak lama, seperti banyak penduduk di Sviatohirsk, ia menunggu pembebasan dan ia mendukung operasi militer khusus yang dilakukan Rusia” ujarnya.
Pushilin juga mengunggah foto ketika pasukan Rusia telah menguasai wilayah Sviatohirsk dan mengemukakan Volodymyr Bandura tidak pernah tinggalkan warganya ketika ada pertempuran. “Di masa sulit, Volodymyr Bandura tidak meninggalkan tugasnya, dia didukung penduduk, jadi saya tawarkan posisi sebagai kepala pemerintahan Sviatohirsk” imbuhnya.
Sviatohirsk ialah kota yang berada di timur Donetsk, wilayah ini penting bagi Rusia, lokasinya berada di Sungai Siverskyi Donetsk yang merupakan salah satu akses jalur utama Rusia ke Sloviansk di selatan. Sehari setelah Pushilin mengumumkan tentang dukungan Volodymyr Bandura, kantor Jaksa Agung Ukraina mengumumkan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan atas dugaan pengkhianatan yang dilakukan oleh Walikota Ukraina, Volodymyr Bandura di bawah status darurat militer.
Baca Juga : India Menghancurkan Rumah Tokoh Islam, Usai Protes Ujaran Nabi Muhammad
Menurut mereka, Volodymyr Bandura harus diselidiki karena “berpindah mendukung sisi musuh dan menyebarkan melalui media janji dimana ia mempromosikan gagasan Rusia”.
Rusia baru-baru ini juga mendesak pasukan Ukraina di Severodonetsk untuk menyerah dan meletakkan senjata, Kemenhan Rusia menyebut para prajurit dan relawan Ukraina telah menyerah, “Seperti yang terjadi pada rekan Anda lainnya di Mariupol” ujarnya.
“Kami minta otoritas resmi di Kyiv untuk menunjukkan kehati-hatian dan memberi perintah yang tepat kepada pasukan untuk menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan menarik diri dari pabrik Azot” imbuhnya pada hari Selasa 14 Juni 2022.
Rusia menjamin keamanan dan keselamatan untuk pasukan musuh yang menyerah. “Menyerah akan menjamin perlindungan terhadap nyawa dan kepatuhan kepada semua norma konvensi Jenewa untuk perlakuan terhadap tawanan perang seperti yang terjadi pada rekan Anda sebelumnya di Mariupol” tegasnya.
Hingga kini, Rusia mengklaim berhasil menguasai sejumlah kota di Ukraina, mulai dari Donbas hingga Severodonetsk.