Pelajar di Parepare Tewas Usai Tabrak Belakang Truk, Ayah Tak Terima Ngamuk Bawa Parang ke TKP

Seorang pelajar di SMK di Parepare meninggal dunia setelah menabrak bagian belakang truk. Insiden ini memicu reaksi emosional dari keluarga korban.

Pelajar di Parepare Tewas Usai Tabrak Belakang Truk, Ayah Tak Terima Ngamuk Bawa Parang ke TKP
Pelajar di Parepare Tewas Usai Tabrak Belakang Truk, Ayah Tak Terima Ngamuk Bawa Parang ke TKP. Gambar : Tangkapan Layar X/@Candj09

BaperaNews - Seorang pelajar SMK di Parepare, Sulawesi Selatan, tewas dalam kecelakaan tragis setelah menabrak bagian belakang truk.

Insiden ini memicu reaksi emosional dari keluarga korban, terutama sang ayah yang mendatangi lokasi kejadian dengan membawa senjata tajam berupa parang. Peristiwa ini terjadi di Jalan Abdul Kadir, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, pada Selasa siang (22/10), sekitar pukul 12.15 WITA.

Korban, Tri Aditya (17), pelajar SMK 2 Kota Parepare, tewas di tempat setelah berusaha menyalip sebuah truk di jalan yang berbelok.

Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Parepare, AKP Adnan Leppang, Tri kehilangan kendali saat mencoba mendahului truk tersebut. Ia terjatuh dan terlindas ban belakang truk, mengalami luka parah di bagian kepala.

Rekaman CCTV yang tersebar di media sosial memperlihatkan detik-detik kecelakaan truk. Korban terlihat kehilangan kendali saat mencoba menyalip di tikungan, dan akhirnya menabrak bagian belakang truk.

Ayah korban segera datang ke lokasi setelah mendengar kabar tersebut. Rekaman CCTV menunjukkan ayah Tri membawa parang dan mondar-mandir di sekitar jenazah anaknya, yang sudah ditutupi kain.

Baca Juga : Remaja Berseragam Sekolah Tewas Usai Loncat dari Rooftop Mal di Bekasi, Ini Pesan Terakhirnya!

Ia tampak sangat emosional, diduga hendak melukai sopir truk yang dianggap bertanggung jawab atas kematian anaknya.

Menurut AKP Adnan, tindakan emosional ayah korban dipicu oleh ketidakmampuannya menerima kematian sang anak.

"Mungkin dia ingin melukai sopir truk karena tidak bisa menerima kehilangan ini," ujar Adnan.

Sopir truk, Harsan (32), terkejut dengan kecelakaan tersebut. Menurut pengakuannya, ia tidak bisa menghindar karena korban datang dari belakang dengan kecepatan tinggi. Setelah kecelakaan, Harsan langsung menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat untuk menghindari amukan warga.

AKP Adnan menjelaskan, "Sopir mengaku tidak bisa menghindar karena korban datang dari belakang dengan kecepatan tinggi."

Kecelakaan pelajar tabrak truk ini menjadi viral setelah rekaman CCTV diunggah ke media sosial. Video tersebut telah ditonton lebih dari 300 ribu kali, dengan ribuan komentar yang sebagian besar mengecam tindakan keluarga korban membawa parang ke lokasi. 

Beberapa warganet juga menyoroti pentingnya keselamatan berkendara, terutama bagi pengendara muda yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Baca Juga : Dokter di Baturaja Ditemukan Tewas Tergantung di Ruang Praktik