Dokter di Baturaja Ditemukan Tewas Tergantung di Ruang Praktik
Seorang dokter di Baturaja, Sumatera Selatan, ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di ruang praktik.
BaperaNews - Seorang dokter berinisial MR (35) ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di ruang praktik yang terletak di belakang rumahnya, Kelurahan Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, pada Senin (21/10).
Penemuan ini menggegerkan warga setempat dan menimbulkan rasa duka mendalam di kalangan keluarga, rekan kerja, dan para pasiennya.
Korban pertama kali ditemukan oleh tiga perawat yang bekerja dengannya, yaitu Yunizar Hardianti (22), Chyintia Lidayana (27), dan Aprilianti Putri (23).
Ketiga perawat tersebut merasa curiga karena MR tidak hadir di ruang praktiknya pada jam yang telah dijadwalkan untuk melayani pasien. Salah satu perawat mencoba memanggil korban dari luar ruangan, tetapi tidak ada respons.
Karena tidak mendapatkan jawaban, mereka memutuskan untuk masuk ke dalam ruang praktik. Di dalam ruangan, mereka dikejutkan oleh pemandangan tragis, di mana MR ditemukan dalam kondisi tergantung dengan tali di sekitar lehernya. Temuan ini segera dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Kapolres OKU, AKBP Imam Zamroni, membenarkan insiden ini dan menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kasusnya masih dalam penyelidikan. Tim Inafis Satreskrim Polres OKU sudah turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi-saksi," kata Imam Zamroni dalam keterangan persnya pada Senin (21/10).
Pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah kejadian ini merupakan murni kasus bunuh diri atau ada faktor lain yang terlibat.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dan autopsi yang akan dilakukan. Perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan nanti," tambahnya.
Meskipun indikasi awal mengarah pada dugaan bunuh diri, polisi belum memberikan kesimpulan resmi hingga proses penyelidikan selesai.
Kematian dokter MR ini menjadi perhatian besar, mengingat korban dikenal sebagai figur yang aktif dalam dunia kesehatan di wilayahnya.
Kepala Dinas Kesehatan OKU, Deddi Wijaya, turut menyampaikan rasa belasungkawa atas kepergian dokter MR. Menurut Deddi, korban dikenal sebagai sosok dokter yang berdedikasi dan proaktif dalam pekerjaannya.
"Kami semua terkejut dengan berita duka ini. Dokter MR adalah sosok yang berdedikasi dan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Deddi.
Baca Juga : Siswi MTs di Malang Gantung Diri, Diduga Sakit Hati dengan Orang Tua
Deddi juga menjelaskan bahwa sebelum kejadian tragis ini, MR sempat bertugas di Puskesmas Pengandonan. Namun, setelah mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu, MR meminta pindah tugas dan akhirnya ditempatkan di Puskesmas Sekarjaya.
"Saat ini, dokter MR masih berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bertugas di Puskesmas Sekarjaya," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan ini mengaku sangat terkejut karena dokter MR dikenal memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan kerja serta pasiennya.
"Sulit dipercaya karena kami masih sering berkomunikasi dengan dokter MR. Berita ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan pasien yang selama ini dilayaninya," ungkap Deddi.
Menurut informasi yang beredar di kalangan rekan kerja dan masyarakat sekitar, dokter MR baru saja memulihkan diri dari kecelakaan yang cukup serius.
Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai apakah insiden tersebut memengaruhi kondisi mental korban hingga berujung pada tindakan bunuh diri.
Pihak keluarga dan kerabat korban juga belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan penyebab kematian MR.
Sementara itu, para rekan kerja di Puskesmas Sekarjaya masih dalam suasana duka mendalam, dan pelayanan di puskesmas tersebut untuk sementara diatur ulang untuk menghormati kepergian MR.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus dokter gantung diri ini dengan hati-hati. Hasil olah TKP dan pemeriksaan medis akan menjadi dasar utama bagi polisi untuk menentukan penyebab kematian korban secara pasti.
Masyarakat di sekitar lokasi kejadian juga diminta untuk tidak menyebarkan spekulasi atau informasi yang belum terverifikasi.
Kematian dokter MR tidak hanya menimbulkan duka bagi keluarga dan rekan kerja, tetapi juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi para pekerja di sektor kesehatan yang sering menghadapi tekanan pekerjaan yang tinggi.
Pihak Dinas Kesehatan OKU juga berharap kejadian serupa tidak terulang dan siap memberikan dukungan moral bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Kami berharap kasus ini segera terungkap dengan jelas, dan kami siap memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang berduka," tutup Deddi Wijaya.
Baca Juga : Diduga Terlilit Pinjol, Mahasiswa TI Unnes Tewas Gantung Diri di Kamar Kos