Siswi MTs di Malang Gantung Diri, Diduga Sakit Hati dengan Orang Tua
Seorang siswi Mts di Malang, ditemukan tewas gantung diri di kamarnya pada Kamis (10/10), diduga karena merasa sakit hati dengan orang tua.
BaperaNews - Seorang pelajar berinisial DA (14) asal Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan tewas gantung diri di kamarnya pada Kamis (10/10).
Siswi yang masih duduk di kelas VIII di sebuah madrasah tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Bululawang tersebut diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati terhadap orang tuanya.
Kapolsek Bululawang, Kompol Ainun Djariyah, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat mengenai dugaan bunuh diri pada Kamis (10/10) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB.
"Petugas jaga (Polsek Bululawang) mendapat laporan dari masyarakat terkait orang yang diduga gantung diri di dalam kamar pada Kamis (10/10) sekira pukul 04.00 WIB," ujar Kompol Ainun pada Jumat (11/10).
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari keluarga dan penyelidikan polisi, peristiwa tragis ini bermula pada Rabu (9/10) malam. Pada sekitar pukul 22.00 WIB, korban sempat berbincang dengan orang tuanya sebelum akhirnya mereka tidur di kamar masing-masing.
Pada Kamis (10/10) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, ibu korban merasa curiga karena kamar DA terkunci dari dalam. Hal ini dinilai aneh oleh sang ibu, karena korban biasanya tidak pernah mengunci pintu kamarnya saat tidur.
"Kecurigaan pihak orang tua tersebut disebabkan lantaran korban tidak pernah mengunci pintu saat tidur di kamarnya. Selanjutnya pihak orang tua mengetuk pintu kamar korban. Namun tidak dibuka dan tak ada tanggapan dari korban," jelas Kompol Ainun.
Baca Juga : Viral! Pria Diduga Hendak Bunuh Diri di Tengah Rel Kereta Api Depok
Mendapatkan tidak ada respon, orang tua korban akhirnya memutuskan untuk mendobrak pintu kamar tersebut. Setelah pintu berhasil dibuka paksa, keluarga dikejutkan dengan kondisi korban yang ditemukan sudah tergantung di jendela kamarnya.
"Posisi leher korban tergantung dengan menggunakan kain hijab yang diikatkan pada besi teralis jendela. Tinggi jendela sekitar dua meter, sedangkan tinggi korban sekitar 1,5 meter," kata Kompol Ainun.
Keluarga yang panik segera meminta pertolongan warga sekitar untuk menurunkan jasad korban. Setelah itu, kejadian ini dilaporkan ke Polsek Bululawang untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Namun, setelah penyelidikan awal, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, sehingga diduga bahwa kematian ini murni disebabkan oleh bunuh diri.
Menurut Kompol Ainun, dugaan sementara motif di balik tindakan tragis ini adalah sakit hati yang dirasakan korban terhadap orang tuanya.
"Diduga korban melakukan perbuatannya lantaran sakit hati dengan orang tuanya," ungkapnya.
Belakangan diketahui bahwa DA merasa kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang seimbang dari orang tuanya. Ia merasa bahwa orang tuanya lebih memberikan perhatian kepada saudara-saudaranya dibandingkan kepadanya.
Selain itu, korban juga merasa bahwa orang tuanya lebih sibuk dengan urusan pribadi mereka dan mengabaikan dirinya.
Keluarga korban, yang masih dalam keadaan syok, menolak untuk dilakukan visum et repertum (VeR) terhadap jenazah DA.
"Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan bahwasannya menolak dilakukan pemeriksaan VeR di rumah sakit," pungkas Kompol Ainun.
Baca Juga : Mahasiswi Untar Tewas di Halaman Kampus, Diduga Bunuh Diri