Merasa Terancam, Warga Sukabumi Bunuh Macan Tutul

Macan tutul Jawa yang dilindungi mati dibunuh oleh warga Sukabumi karena merasa terancam.

Merasa Terancam, Warga Sukabumi Bunuh Macan Tutul
Merasa Terancam, Warga Sukabumi Bunuh Macan Tutul. Gambar : Ilustrasi Kretaor BaperaNews Via Canva

BaperaNews - Macan tutul Jawa atau dalam bahasa latin disebut Panthera pardus melas yang merupakan hewan dilindungi mati usai dilempari golok dan batu oleh warga pencari madu di hutan Kampung Cikondang, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Sukabumi.

Macan tutul dibunuh warga karena dianggap ancaman dan membahayakan.

“Macan tutul dibunuh awalnya macan tutul Jawa  itu sudah ada di depannya, didekati anak-anak karena anjing menggonggong terus akhirnya dibunuh pakai batu. Kena geraham di kepala ini bahaya mau menyerang anak-anak. Serem kata anak-anak akhirnya dilempari pakai batu setelah itu dilempar golok” kata Kepala Desa Pasir Biru Hidayah hari Minggu (10/9).

Peristiwa macan tutul dibunuh warga Sukabumi karena merasa terancam terjadi pada hari Rabu (6/9) pukul 09.00 WIB. Beredar foto mayat macan tutul Jawa.

Mayat hewan langka ini dipegang warga, foto lain menunjukkan kepala macan tutul Jawa yang mati diinjak sepatu bot.

“Mau ke hutan ambil madu. Berhadapan dengan macan itu, langsung mengeram macannya. Saat itu saya berlima, disitu kejadiannya. Macannya tidak ditembak, cuma pakai golok karena mengancam. Saat mengeram langsung pakai golok dilempar kena gerahamnya, kami memang posisinya terancam” sambung Kal, pria yang ikut dalam peristiwa macan tutul dibunuh. 

Baca Juga : Kementan Stop Lalu Lintas Hewan Ternak Usai Muncul Kasus Antraks

Menurut Kal, awalnya ia dan kelima warga lain ke hutan berniat mencari madu hutan. Kal dan kawan-kawan membawa serta 3 ekor anjing namun ketika masuk hutan tiba-tiba seekor macan tutul menyerah dan meloncat ke arah warga.

Macan tutul yang dibunuh warga di Sukabumi panjangnya 150 cm dengan berat 15 kg. Macan tutul yang mati diambil kulitnya oleh warga.

Warga menyebut masih was was karena kabarnya masih ada 6 ekor macan tutul sempat terlihat, warga khawatir macan akan menyerang warga.

Macan tutul sejatinya memang hidup di dalam hutan. Jika ada warga yang masuk ke area hutan dan kemudian hendak diserang macan mungkin karena macan tersebut yang juga merasa terancam dengan kehadiran manusia.

Jika macan tutul yang tersisa di hutan terus dibunuh jelas bentuk perusakan alam. Dalam hal ini aparat sebaiknya turun tangan untuk memberi solusi terbaik agar warga tidak merasa khawatir dengan macan serta macan juga bisa hidup tenang dan nyaman di hutan yang memang menjadi rumahnya.

Baca Juga : 50 Paus Pilot Mati Terdampar di Laut Australia