Menkes Sebut 32 Juta Warga RI Kena Gangguan Mental
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi menyebutkan sekitar 32 juta warga Indonesia diduga menderita gangguan mental. Simak Selengkapnya!
BaperaNews - Menteri Kesehatan Budi Gunadi menggemparkan dengan pernyataannya di Jakarta Convention Center pada Sabtu (11/5/2024). Ia menyatakan dugaan bahwa sekitar 32 juta warga Indonesia diduga menderita gangguan mental.
Pernyataan Menkes ini mencuat dalam konteks seriusnya masalah kesehatan mental di Tanah Air.
Penyakit jiwa bukanlah hal baru dalam dunia kesehatan global. Namun, prevalensinya yang tinggi, sebagaimana disampaikan Menkes Budi Gunadi, menyoroti urgensi penanganan masalah kesehatan mental di Indonesia.
Dengan prevalensi yang jauh lebih tinggi dari penyakit jantung dan stroke, gangguan mental menjadi sorotan utama dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di tengah stigma yang masih melekat kuat, penyakit mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar terus merajalela.
Banyak faktor yang menjadi pemicu meningkatnya angka ini, mulai dari tekanan sosial, stres di lingkungan kerja, hingga ketidakstabilan ekonomi.
Menurut Menkes Budi Gunadi, jumlah orang yang mengalami gangguan kecemasan mencapai 300 juta, sementara depresi mencapai 280 juta.
Dalam keterangannya, Budi Gunadi menjelaskan bahwa gangguan kecemasan merupakan yang paling umum, diikuti oleh depresi dan gangguan bipolar.
Baca Juga :
Tidak hanya itu, gangguan mental juga mencakup masalah perilaku yang serius, seperti behavioural disorder, yang diduga dialami oleh puluhan juta orang.
Bahkan, kasus yang lebih parah seperti skizofrenia juga menjadi keprihatinan, dengan 24 juta orang di seluruh dunia membutuhkan perawatan di rumah sakit jiwa.
Pentingnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental menjadi sorotan.
Perlu adanya kampanye penyuluhan yang lebih masif, aksesibilitas terhadap layanan kesehatan mental yang lebih baik, serta dukungan komunitas yang kuat untuk mengatasi masalah ini.
Menkes Budi Gunadi menegaskan bahwa upaya untuk mengatasi masalah kesehatan mental memerlukan kerjasama lintas sektor.
Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, sangat dibutuhkan untuk memberikan solusi yang holistik dan berkelanjutan.
Dalam konteks Indonesia, di mana stigma masih menghalangi banyak orang untuk mencari bantuan, langkah-langkah konkret harus diambil.
Pendidikan dan sosialisasi tentang kesehatan mental perlu ditingkatkan di berbagai tingkatan, mulai dari sekolah hingga tempat kerja.
Melalui pernyataannya, Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan sorotan penting terhadap masalah kesehatan mental yang merajalela di Indonesia.
Dengan angka yang begitu mencengangkan, langkah-langkah konkret dan komprehensif menjadi sangat mendesak untuk mengatasi tantangan ini.
Baca Juga :