Mayat Di Parkiran Apartemen Kelapa Gading, Polisi Klaim Korban Depresi

Seorang pria berinisial EJZ usia 32 tahun ditemukan tewas bersimbah darah di apartemen Kelapa Gading diduga depresi!

Mayat Di Parkiran Apartemen Kelapa Gading, Polisi Klaim Korban Depresi
Ilustrasi Depresi. Gambar: Unsplash.com

BaperaNews - Seorang pria berinisial EJZ usia 32 tahun ditemukan tewas bersimbah darah di dalam sebuah mobil yang terparkir di depan apartemen Kelapa Gading Jakut hari Rabu malam 23 Maret 2022.

Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Rio Mikael menyebut korban pertama kali ditemukan oleh istrinya dan pihak keamanan apartemen, saat ditemukan, korban berada di dalam mobil dan mobil terkunci dari dalam.

“Kami menemukan kondisi korban sudah tidak bernyawa dengan posisi duduk di bagian tengah belakang sopir pengemudi di mobil Daihatsu Xenia, kondisi kaca pecah depan sisi kiri” ujarnya kepada awak media hari Kamis 24 Maret 2022.

Kunci mobil, kata Rio ditemukan di dalam mobil, tepatnya di sisi kiri korban, karena terkunci dari dalam, pihak security pun mencoba membukanya dengan cara memecah kaca jendela di kiri depan. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka senjata tajam di tubuh korban berupa luka tusuk di leher tengah secara melintang, panjang luka 3-5 cm.

Namun untuk kepastian sebab korban meninggal dunia, Rio belum menyampaikan kepastiannya sebab korban saat ini masih di rumah sakit untuk divisum, Rio juga mengungkap pihaknya menemukan pisau di dalam mobil yang diduga untuk menusuk korban.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan 3 Tersangka Perampokan Yang Terekam Aniaya Ibu Dan Anak Di Garut

“Pisau yang diduga untuk menusuk tubuh korban ada di dalam mobil” lanjutnya.

Rio pun menjelaskan dari pemeriksaan CCTV sekitar lokasi kejadian, diketahui korban datang ke area parkir apartemen sekitar pukul 16.30 WIB, dan korban ditemukan pada pukul 20.30 WIB, selama waktu tersebut, tidak ditemukan ada orang lain yang mendekat ke mobil korban atau menghampiri korban.

Polisi sudah memeriksa tiga saksi yakni security apartemen Kelapa Gading, istri korban, dan keluarga korban. Dari keterangan keluarga, diketahui korban saat ini memang sedang ada masalah di tempat kerjanya, dan akan diselidiki lebih lanjut.

“Pihak keluarga menyampaikan bahwa memang benar pada satu bulan terakhir ini sejak Februari 2022 korban mengalami depresi, korban ada masalah di tempatnya bekerja” jelas Rio.

Mengingat dari bukti CCTV tidak ada tanda orang yang menghampiri dan korban berada dalam kondisi depresi, bisa ada kemungkinan korban tewas karena bunuh diri di dalam mobil, namun tentu hal ini akan diselidiki lebih lanjut jika mungkin ada orang di baliknya yang memberinya tekanan atau membuatnya bunuh diri.

Baca Juga: Fakta Dibalik Pembunuhan Bidan Sweetha Dan Anaknya Di Semarang