Lokasi Pengungsian Korban Erupsi Gunung Semeru Tersebar di 21 Titik

Pengungsian untuk warga bencana erupsi Gunung Semeru telah tersebar di 21 titik, untuk menghidarkan mereka dari guguran awan panas Gunung Semeru.

Lokasi Pengungsian Korban Erupsi Gunung Semeru Tersebar di 21 Titik
Tersebar 21 titik pengungsian warga bencana erupsi Gunung Semeru. Gambar : ANTARA/Umarul Faruq

BaperaNews - Gunung Semeru dinyatakan naik level 4 atau Awas. Pada level ini, aktivitas gunung meningkat tajam, letusan bisa terjadi dalam kurun waktu 24 jam usai status ditetapkan, maka sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi Gunung Semeru atau yang beresiko terdampak harus segera dievakuasi.

Pengungsian warga telah dilakukan pemerintah setempat untuk menghindarkan mereka dari guguran awan panas Gunung Semeru. Pengungsian warga bencana erupsi Gunung Semeru tersebar di 21 titik, warga ditempatkan di Balai Desa dan fasilitas umum lainnya di Lumajang, Jawa Timur.

“Dari data kami ada 21 titik yang dipakai warga untuk mengungsi. Yakni di Balai Desa, masjid, lembaga pendidikan, dan lapangan. Tersebar di Kecamatan Candipuro” ujar Sekretaris Kecamatan Candipuri Abdul Aziz pada Senin (5/12).

Sedangkan di Dusun Kajar Kuning dan Sumberwuluh Candipuro sudah tidak ada lagi warga yang tinggal, sudah dikosongkan sejak tahun 2021 lalu ketika ada bencana guguran awan panas Gunung Semeru.

“Warga mengungsi karena panik dan masih trauma dengan bencana guguran awan panas tahun lalu yang membuat keluarga mereka meninggal dunia” sambungnya.

Korban guguran awan panas Gunung Semeru tahun 2021 lalu telah mendapat bantuan hunian tetap dan hunian sementara dari pemerintah. Mereka direlokasi ke Desa Sumbermujur yang lokasinya lebih jauh dari Gunung Semeru, lebih aman dari erupsi. Namun sebagian warga masih ada yang menggarap sawahnya di sekitar Kajar Kuning.

Baca Juga : PVMBG: Status Gunung Semeru Naik Dari Siaga Jadi Awas!

“Saat ini warga kembali ke hunian tetapnya di Sumbermujur, namun masih ada yang memilih di posko pengungsian yang ada di 21 titik itu” terangnya.

Jumlah pengungsian warga bencana erupsi Gunung Semeru di 21 titik mencapai 2.000 orang, terbesar di Kecamatan Candipuro sebanyak 500 orang.

“Untuk menyuplai makanan bagi para pengungsi, Dinas Sosial sudah membuat dapur umum di Balai Desa Penanggal dan juga di Desa Tumpeng, lokasi kemungkinan berubah, menyesuaikan lokasi para pengungsi berada” pungkasnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru dinyatakan naik ke Status Awas per Minggu (4/12), awan panas terpantau berguguran sejak pukul 06.30 WIB. Pemerintah setempat pun menetapkan status tanggap bencana selama 14 hari ke depan.

Sejauh ini sudah ada rumah warga dan 2 buah jembatan di Lumajang tertimbun guguran awan panas Gunung Semeru, namun BPBD Lumajang belum mendekat ke lokasi sebab material vulkaniknya masih sangat panas.

Usai dinyatakan berstatus Awas, Gunung Semeru telah meletus 22 kali sejak pagi hingga pukul 18.00 WIB, sebab itu saat ini keamanan dan keselamatan warga jadi yang utama.

Baca Juga : Warga Cianjur Dibangunkan Gempa Susulan Saat Tidur Di Masjid