Kronologi Pembunuhan WNI Mevi Novitasari oleh Pengusaha Inggris di Hong Kong

Pembunuhan WNI Mevi Novitasari oleh pengusaha Inggris di Hong Kong mengejutkan publik. Kasus ini kini dalam penyelidikan dan diawasi KJRI Hong Kong.

Kronologi Pembunuhan WNI Mevi Novitasari oleh Pengusaha Inggris di Hong Kong
Kronologi Pembunuhan WNI Mevi Novitasari oleh Pengusaha Inggris di Hong Kong. Gambar : Tribunnews.com/ Danang Triatmojo

BaperaNews - Kasus pembunuhan Warga Negara Indonesia (WNI) di Hong Kong yang melibatkan seorang pengusaha asal Inggris menarik perhatian publik internasional.

Mevi Novitasari, WNI berusia 25 tahun asal Cilacap, Jawa Tengah, ditemukan tewas setelah diduga dibunuh oleh Jamie Tzewee Chapman, pengusaha Inggris berusia 34 tahun. Kejadian tragis ini terjadi pada Minggu (27/10) di Hong Kong dan saat ini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian setempat.

Pada malam kejadian, Mevi Novitasari dan Jamie Chapman terlihat bersama di sebuah taman di kawasan Pok Fu Lam, Pulau Hong Kong. Berdasarkan laporan Kepala Polisi Hong Kong, Sin Kwok-ming, Jamie memukul kepala Mevi dengan benda keras.

Dugaan kuat menyebut bahwa setelah kepala korban dipukul, Jamie membuang tubuh Mevi ke kolam air terjun di lokasi tersebut. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa Mevi mengalami cedera berat di kepala dan anggota tubuhnya sebelum meninggal.

Tubuh Mevi baru ditemukan keesokan harinya, Senin (28/10), di dasar kolam air terjun tersebut. Berdasarkan hasil autopsi sementara, polisi menyatakan bahwa penyebab kematian adalah tenggelam setelah mengalami pukulan keras di kepala.

Polisi memperkirakan insiden ini berlangsung sekitar 30 menit, dengan pelaku meninggalkan tempat kejadian setelahnya.

Polisi berhasil menangkap Jamie Chapman setelah menemukan bukti kuat keterlibatannya dalam kasus pembunuhan ini. Selain Jamie, istrinya juga turut diamankan oleh polisi atas dugaan keterlibatan dalam kasus tersebut.

Menurut Kepala Polisi Sin Kwok-ming, “Pria itu ditahan atas dugaan pembunuhan, dan istrinya ditahan atas dugaan membantu pelaku.”

Jamie dan istrinya memiliki kartu identitas Hong Kong, yang memungkinkan pergerakan mereka di wilayah tersebut. Namun, pihak berwenang mencatat sejumlah kejanggalan dalam kasus ini.

Baca Juga : WNI Mevi Novitasari Tewas Dibunuh Pengusaha Inggris di Hongkong, Mayat Dibuang ke Air Terjun

“Kami menemukan banyak hal yang tidak masuk akal terkait pria yang ditangkap itu. Dia tidak melapor ke polisi dan langsung meninggalkan Hong Kong setelah kejadian itu,” ungkap Sin.

Selain itu, beberapa barang bukti yang terkait dengan pelaku juga hilang. Hingga Rabu pagi, Jamie dan istrinya masih ditahan dan belum dijatuhi dakwaan.

Menanggapi kasus ini, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melalui Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) mengonfirmasi kematian Mevi Novitasari.

Judha Nugraha, Direktur PWNI, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi lengkap mengenai insiden ini dan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait di Hong Kong, termasuk Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong serta pihak agensi.

Kemlu RI juga menyampaikan kabar duka kepada keluarga Mevi di Cilacap, Jawa Tengah, serta memastikan proses repatriasi atau pemulangan jenazah korban ke Indonesia.

“KJRI Hong Kong telah menyampaikan informasi duka ini kepada pihak keluarga dan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak di Hong Kong, termasuk dengan pihak agensi,” ujar Judha.

KJRI Hong Kong bekerja sama dengan pihak kepolisian setempat untuk terus memantau perkembangan penyelidikan kasus pembunuhan ini.

Menurut Judha Nugraha, Kemlu RI berkomitmen memastikan proses penyelidikan berjalan lancar demi memperoleh keadilan bagi Mevi Novitasari. 

“KJRI Hong Kong akan terus memantau proses penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian Hong Kong,” ujar Judha.

Dalam upaya memberikan keadilan bagi WNI yang menjadi korban, Kemlu RI juga berkomitmen mendampingi keluarga korban dan memastikan informasi terbaru mengenai kasus pengusaha bunuh WNI ini selalu tersampaikan. 

Keterlibatan aktif KJRI Hong Kong diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proses hukum bagi pelaku dan memberikan rasa keadilan bagi keluarga Mevi di Indonesia.

Kasus pembunuhan ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap WNI di luar negeri, terutama yang bekerja di wilayah Asia.

Baca Juga : Pria Bunuh Teman Kencan di Hotel Semarang, Dipicu Saling Ejek Tubuh Gemuk