Kronologi CPNS Bakamla Meninggal Dunia Saat Pelatihan

Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia mengungkap kronologi CPNS Bakamla yang meninggal dunia saat pelatihan Coast Guard Basic Training (CGBT)!

Kronologi CPNS Bakamla Meninggal Dunia Saat Pelatihan
Kronologi lelaki tes CGBT di CPNS Bakamla meninggal dunia. Gambar : Dok. Bakamla

BaperaNews - Bakamla buka suara tentang kasus meninggalnya lelaki di CPNS Bakamla bernama Muhammad Ary Aditya ketika sedang menjalani pelatihan Coast Guard Basic Training (CGBT).

Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia ialah paramiliter Negara yang bertugas menjaga keselamatan dan menjalankan patrol keamanan di seluruh wilayah maritim Indonesia.

Kepala Humas dan Protokol Bakamla Kol Wisnu Pramandita menjamin seluruh peserta telah diperiksa kondisi kesehatannya sebelum menjalani pelatihan oleh tim dokter. Hasilnya, lelaki (Arty) ini mengalami obesitas dan diberi tanda khusus oleh dokter.

“Jadi sebelum tes CGBT itu dilakukan medical check up, hasilnya itu memang Ary obesitas, bobotnya 120 kg” ujarnya pada Selasa (20/9).

“CPNS dengan catatan khusus pada kesehatannya, dan jadi perhatian khusus, ketika latihan diberi tanda, sehingga pelatih tentu memperhatikannya” jelasnya.

Wisnu kemudian menjelaskan kronologi meninggalnya Muhammad Ary Aditya di CPNS Bakamla, berawal dari kegiatan lari sore yang dilaksanakan para peserta CGBR, karena Ary termasuk peserta dengan kondisi khusus, ia disarankan untuk tidak mengikuti, namun sayang pada akhirnya, ia memaksa untuk ikut meskipun hanya jalan kaki.

“Di hari meninggalnya, sore ada kegiatan lari sore, dia sudah tidak ikut tapi infonya mau ikut sendiri jalan kaki saja” lanjutnya.

Baca Juga : Hasil Tes DNA Pastikan Mayat Terbakar Di Semarang Seorang PNS Saksi Korupsi

Tak lama berselang, Ary Nampak sempoyongan, rekan-rekannya pun spontan membantunya dan membawanya ke klinik untuk mendapat pertolongan medis. Ary mengalami penurunan kesadaran hingga dilarikan ke RSAL.

Dan takdir berkata lain, penyakit gagal hati yang diidap Ary membuatnya berpulang pada malam harinya.

“Mendapat pertolongan dari tim dokter RSAL tapi kesadarannya terus menurun, ia dinyatakan meninggal dunia di malam harinya dengan dugaan gagal hati akut” terangnya.

Bakamla kemudian mengantar jenazah Ary ke rumah keluarganya di Medan termasuk membantu pemakaman.

“Kemarin malam jenazah lelaki bernama Muhammad Ary diantar bersama pejabat Bakamla ke rumah keluarganya di Medan dan telah dilakukan pemakaman, keluarga sudah menerima dengan ikhlas”.

“Kami sudah sangat hati-hati, bahkan CPNS yang masuk Bakamla telah lulus tes jasmani rohani, kita sedang lakukan evaluasi dengan Kodiklatal namun secara prosedur sebenarnya sudah dilakukan” tutupnya.

Wisnu Pramandita menyebut pihak CPNS Bakamla akan melakukan evaluasi meski prosedur sesuai aturan sudah dijalankan sejak awal, hal ini dilakukan semata untuk mencegah agar kejadian yang sama tidak terulang dalam proses CGBT Bakamla.

Baca Juga : Alasan Kenapa Shopee Indonesia PHK Sejumlah Karyawan